BeritaNasionalPolitik

Pengembangan Jet Tempur dengan Korsel, Moeldoko: Harus Dipikirkan Dahulu

BIMATA.ID, Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menegaskan bahwa tindak lanjut program kerja sama pengembangan pesawat tempur Indonesia, dan Korea Selatan (Korsel) (KFX/IFX) harus dipikirkan dengan sungguh-sungguh.

Diketahui, dalam pertemuannya dengan Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Moeldoko memaparkan tiga isu besar terkait keberlangsungan program kerja sama tersebut, yaitu mengenai hak kekayaan intelektual, sistem perjanjian, dan hak pemasaran.

Menurutnya, ketiga isu itu perlu segera dicarikan solusi untuk melanjutkan keberlangsungan kerja sama pengembangan pesawat tempur KFX/IFX.

Baca juga: Partai Gerindra dan Demokrat Lampung Siap Menangkan Prabowo Subianto

“Pada kerja sama ini ada pertaruhan hubungan politik kedua negara, jangan sampai ini dipertaruhkan dan harus kita pikirkan dengan sungguh-sungguh,” kata Moeldoko dalam keterangan tertulis Kantor Staf Presiden, Senin (02/10/2023).

Sambungnya, Indonesia dan Korsel telah menyepakati proyek pengembangan KFX/IFX senilai 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 121,35 triliun.

Diketahui, Indonesia akan mendapatkan transfer teknologi jet tempur yang diperkirakan akan memproduksi 120 unit jet tempur untuk Korsel, dan 48 unit jet tempur untuk Indonesia. Serta, sesuai kesepakatan, Indonesia menanggung 20 persen pembayaran.

Lihat juga: Dukung Prabowo Subianto Jadi Alasan Utama Kirana Larasati Cabut dari PDIP

Namun dalam perkembangannya, alokasi cost share proyek tersebut sempat tertunda sehingga diperlukan renegosiasi terkait permasalahan ini.

Untuk diketahui, Moeldoko berencana menemui Menteri Pertahanan Korsel pada 5 Oktober 2023 guna mendiskusikan keberlanjutan kerjasama mengenai pengembangan pesawat tempur.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close