BeritaBuah HatiHukumNasionalPendidikanPolitikRegional

Mustafa Kamal Sebut Pendidikan dan Pengasuhan Anak Berperan Penting dalam Masa Depan Bangsa

BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI, Mustafa Kamal, menyoroti kekhawatiran serius terkait meningkatnya kasus perundungan anak, yang menurutnya menunjukkan adanya kondisi darurat yang mengancam masa depan bangsa.

Mustafa menganggap bahwa kesalahan dalam pola pendidikan dan pengasuhan anak dapat berdampak buruk pada masa depan negara, dan ia juga menyayangkan kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap pembangunan karakter peserta didik.

“Ada aspek-aspek baru yang perlu kita pertimbangkan, yang tidak dapat diatasi oleh kurikulum saat ini. Salah satu contohnya adalah pendidikan budi pekerti, yang seharusnya diperkuat, bahkan dapat digabungkan dengan pelajaran agama. Namun, saat ini, pelajaran agama hanya diajarkan selama dua jam dalam seminggu,” ungkap Mustafa dalam acara Dialektika Demokrasi di Senayan, Jakarta, pada Kamis (5/10/2023).

Baca Juga : Ganjar Sedikit Naik, Prabowo Tetap Teratas, Cak Imin Tak Mengangkat Anies

Dalam acara tersebut, yang membahas tema “Stop Perundungan Demi Masa Depan Anak,” politisi dari Fraksi PKS ini menekankan bahwa sistem pendidikan saat ini minim dalam membentuk karakter baik pada anak-anak.

Ia berpendapat bahwa Kurikulum Merdeka yang ada saat ini perlu memasukkan lebih banyak indikator pembangunan karakter. Mustafa juga mencatat bahwa ketahanan keluarga semakin melemah, yang menjadi salah satu penyebab tumbuhnya perilaku kekerasan terhadap anak.

Cek Juga : Survei LSN: 4 Bulan Jelang Pilpres, Prabowo Unggul Telak 12,3% Atas Ganjar Head to Head

“Anak-anak kita saat ini terhubung dengan dunia yang lebih luas dan global melalui perangkat digital. Sayangnya, banyak orang tua yang tidak mampu untuk mengikuti perkembangan ini, terutama dalam memberikan bimbingan mengenai apa yang baik dan buruk. Ini adalah masalah yang harus menjadi perhatian bersama,” jelasnya.

Mustafa juga menyatakan keprihatinannya terhadap meningkatnya kasus perundungan anak dalam beberapa waktu terakhir. Menurutnya, situasi ini perlu diantisipasi dan ditangani oleh semua pihak.

“Kita harus mengkategorikan kondisi ini sebagai darurat yang mengharuskan semua pihak, termasuk orang tua, sekolah, masyarakat, dan pemerintah, untuk berperan aktif dalam mencegah perilaku negatif dan kekerasan terhadap anak,” tambahnya.

Simak Juga : 1200 Jaringan Alumni HMI Akan Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo Subianto

Dia menjelaskan bahwa jika darurat perundungan ini tidak segera diatasi, maka akan memiliki dampak yang sangat berbahaya. “Anak-anak kita adalah investasi masa depan bangsa. Jika kita gagal membina dan mendidik mereka dengan benar, maka masa depan bangsa kita akan terancam,” ujarnya.

Mustafa juga menyoroti penyebaran informasi negatif yang semakin merajalela di kalangan anak-anak melalui perangkat digital sebagai salah satu penyebab meningkatnya kekerasan terhadap mereka.

“Kita perlu mengakui bahwa sistem pendidikan kita, terutama di era digital, belum mampu mendeteksi dengan baik atau mengantisipasi perkembangan dan aktivitas anak didiknya. Tidak ada filter yang memadai untuk menyaring informasi yang diterima oleh anak-anak kita,” tegasnya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close