Umum
Populer

Hasil Simulasi Pilpres 2024 ‘Head To Head’, Prabowo 51,5% Vs Ganjar 37,8%

JAKARTA – Head to head atau simulasi duel elektabilitas masing-masing bakal calon presiden turut dirilis lembaga survei Indikator Politik Indonesia. Dalam survei ini, elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo jika dihadapkan dalam simulasi satu lawan satu.

Survei Indikator yang terbaru dirilis secara daring pada Jumat (20/10/2023) sore. Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi membacakan langsung survei tersebut.

Dalam simulasi head to head, Prabowo Subianto mendapatkan elektabilitas 51,5% dan Ganjar Pranowo meraup angka 37,8%. Sementara itu, proporsi yang menyatakan tidak tahu atau tidak jawab dalam survei ini berada di kisaran 10%.

Simulasi 2 Nama

  1. Prabowo Subianto: 51,5%
  2. Ganjar Pranowo: 37,8%

Tidak tahu/tidak jawab: 10,7%

BACA JUGA: Head to Head Survei H-3 Pendaftaran Capres, Elektabilitas Ganjar 36,21% Kalah Dari Prabowo 41,74%

Berdasarkan tren, Prabowo mendapatkan sedikit kenaikan elektabilitas head to head dengan Ganjar, sementara itu Ganjar berada dalam tren menurun.

“Ganjar menurun, Prabowo sedikit naik,” demikian keterangan materi rilis survei Indikator.

Survei Indikator yang dirilis hari ini dilakukan pada periode 2-10 Oktober 2023. Populasi survei ini disebut seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum (berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah) ketika survei dilakukan.

Indikator menyatakan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Indikator kemudian melakukan oversample di 12 Provinsi yakni Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kep. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Sulawesi Selatan. Sehingga total sample sebanyak 4.300 responden.

Dengan asumsi metode simple random sampling, Indikator menyatakan ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sementara MoE di wilayah oversample sebagai berikut:

 

  1. DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan masing-masing sampel 400 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±5% pada tingkat kepercayaan 95%.

 

  1. Sumatera Utara dan Banten dengan masing-masing sample 350 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±5.3% pada tingkat kepercayaan 95%.

 

  1. Sumatera Selatan, Lampung dan Sulawesi Selatan dengan masing-masing sampel 300 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±5.8% pada tingkat kepercayaan 95%.

 

  1. Jambi, Bangka Belitung dan Kep. Riau dengan masing-masing sample 250 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±6.3% pada tingkat kepercayaan 95%.
Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close