BeritaNasionalPolitikRegional

Luluk Nur Hamidah : Mahasiswa adalah Kelompok Strategis dan Pilar Demokrasi Bangsa Indonesia

BIMATA.ID, Yogyakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Luluk Nur Hamidah mengikuti acara Seminar Nasional yang diadakan oleh Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI bersama Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada beberapa waktu.

Dalam kegiatan acara tersebut, Luluk menyampaikan, bahwa mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang memiliki pengaruh kuat dalam demokrasi dan menjaga arah bangsa Indonesia tetap dijalur yang benar.

“Saya kira kegiatan semacam ini (Seminar Nasional) sangat penting, mengingat mahasiswa adalah kelompok strategis dan bahkan pilar demokrasi yang sangat penting untuk bisa memastikan arah bangsa kita yaitu Indonesia tetap berada di rel yang benar,” kata Luluk melalui keterangannya kepada media, Senin (25/09).

Baca Juga : Habiburokhman : Prabowo dan Koalisi Akan Bahas Khofifah Sebagai Ketua Timses

Luluk menyoroti bahwa mahasiswa memiliki potensi besar dalam membentuk masyarakat yang lebih baik. Mereka dapat berperan dalam pendidikan politik dan memobilisasi masyarakat.

“Kita harapkan mahasiswa bisa ambil bagian yang penting dari kekuatan perubahan yang bisa mendidik masyarakat. Bisa melakukan pendidikan politik dan bisa menggerakkan kekuatan masyarakat,” ucap Legislator Dapil Jateng IV.

Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan di tingkat basis, desa, dan kampung-kampung, khususnya dalam memberikan pemahaman kepada para pemilih pemula.

“Minimal, dengan misalnya mahasiswa turun ke basis-basis, ke kampung-kampung, ke desa-desa dengan mengedukasi generasi muda yang lain khususnya para pemilih pemula untuk mereka bersama-sama terlibat aktif dan partisipatif,” ujar Anggota DPR RI Fraksi PKB.

Simak Juga : Giliran Pedagang Pasar Deklarasi Dukung Prabowo Subianto 

Selain itu, Luluk menekankan bahwa suara generasi milenial dan pemilih pemula memiliki bobot yang signifikan dalam proses politik. Dengan hampir 60% pemilih pemula yang digabungkan dengan kelompok milenial, mereka memiliki potensi besar untuk membentuk politik yang lebih cerdas, kompetitif, dan memiliki tanggung jawab yang kuat.

“Karena suara milenial dan pemilih pemula sangat besar, kalau pemilih pemula digabung dengan kelompok milenial sudah hampir 60% artinya sangat besar dan mayoritas. Maka membangun politik yang baru dan lebih mencerdaskan, lebih adu gagasan, dan juga punya tanggung jawab bersama-sama. Bahwa Indonesia milik kita dan harus kita jaga bersama-sama,” tandasnya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close