BeritaEkonomiEnergiRegional

Pemerintah Dorong Penggunaan Gas untuk Pembangunan Perekonomian

BIMATA.ID, Jakarta- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong penggunaan gas untuk pembangunan perekonomian dan kini transmisi jalur pipa tengah dikembangkan di Jawa Tengah dan Sumatera.

“Pemerintah dorong penggunaan gas untuk pembangunan di seluruh wilayah di negara ini. Seperti transmisikan jalur pipa, kembangkan di Jawa Tengah dan Sumatera menggunakan jalur pipa,” paparnya secara virtual pada hari ini, Rabu (01/09/2021).

Berdasarkan laporan data Kementerian ESDM per 1 Januari 2020, cadangan gas nasional mencapai 62,4 triliun kaki kubik (TCF), dan cadangan mencapai 43,6 TCF. Dengan jumlah tersebut, ini bisa untuk mencukupi 19,9 tahun ke depan untuk produksi. Sementara potensi cadangan minyak nasional 4,17 miliar barel dan cadangan terbukti minyak hanya 2,44 miliar barel atau hanya cukup untuk 9,5 tahun. Menurutnya, gas ini banyak digunakan oleh industri pupuk dan juga transportasi.

“Consumer paling besar adalah fertilizer dan penggunaan gas di transportasi,” lanjutnya.

Dalam hal ini, pemerintah terus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan meninggalkan energi fosil. Di masa transisi ini, gas menjadi alternatif karena merupakan salah satu sumber energi baru dan energi bersih.

“Gas akan jadi masa depan dengan energi baru dan bersama-sama dengan energi terbarukan lainnya,” ujarnya.

Pemanfaatan gas bumi untuk bahan bakar kendaraan memiliki banyak faedah. Selain lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar minyak (BBM), penggunaan gas bumi juga dinilai lebih hemat biaya.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Pembangunan SPBG Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad, sempat mengungkapkan bahwa penghematan jika menggunakan bahan bakar gas (BBG) bisa mencapai 13%. Pasalnya, harga BBG lebih murah dibandingkan dengan harga BBM per liternya. Harga BBG saat ini Rp 4.500 per liter setara premium (lsp), sementara harga BBM paling murah yakni solar saat ini Rp 5.150 per liter.

Sementara bila dibandingkan dengan bensin misalnya Premium, maka penghematan bisa lebih besar lagi, karena harga Premium kini sekitar Rp 6.450 per liter.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close