BeritaHukumNasionalPolitik

Tingkatkan Literasi Tangkal Hoax, Herwyn : Bawaslu Terus Merangkul Para Generasi Muda

BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Herwyn Jefler H Malonda menjadi narasumber Peran Gen Z Mendukung Pemberantasan Hoaks Pemilu 2024 yang diselenggarakan oleh salah satu media berita secara daring di Jakarta pada beberapa waktu lalu.

Dalam kegiatan itu, Herwyn berharap kalangan muda dapat meningkatkan kemampuan literasi digital dalam menangkal hoaks dan informasi yang mengandung ujaran kebencian. Generasi Z menurutnya dapat menjadi aktor yang dapat membawa agenda pemberantasan hoaks

“Bawaslu terus merangkul para generasi muda untuk meningkatkan kemampuan literasi digital yang dapat memisahkan berita akurat yang sesuai fakta dan mana yang berita hoaks,” ujar Herwyn, dikutip dari website resmi Bawaslu, Senin (01/08/2023).

Baca Juga : Partai Gelora Siap Dukung Prabowo Subianto Sebagai Capres 2024

Kemudian, Herwyn menyampaikan, bahwa pada Januari 2023 Bawaslu sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengenai pengawasan pemilu.

“Implementasi dari MOU tersebut, Bawaslu dan Kominfo melakukan dua Hal Pokok. Pertama Literasi Digital, kedua penanganan konten negatif di medsos,” ungkapnya.

Dalam menjalankan kewenangannya, Herwyn mengucapkan, Bawaslu bakal menganalisis mana saja yang merupakan pelanggaran pemilu sesuai Pasal 280 UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017.

“Mana kebebasan berekspresi, lalu mana konten negatif atau hoaks yang dapat merusak kredibilitas penyelenggaraan pemilu, merusak persaudaraan warga yang hidup rukun dan damai serta memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, untuk direkomendasikan kepada lembaga yang berwenang dalam tindak lanjutnya,” jelasnya.

Cek Juga : ‘Sidak’ Mobil Raffi Ahmad, Prabowo Langsung Fokus ke Barang Ini

Herwyn menuturkan, hoaks sudah ada dalam tahapan Pemilu 2024 yang kini sedang berlangsung sebagaimana informasi yang disampaikan Kemkominfo baru-baru ini.

“Ada kewenangan Bawaslu untuk (mengusulkan) take down akun-akun yang terverifikasi menyebarkan fitnah, ujaran kebencian, atau hoaks. Termasuk juga menindak pelakunya apabila bisa terverifikasi,” imbuhnya.

Hal kedua, sebut Herwyn, Bawaslu berkolaborasi dengan banyak pihak terutama influencer Gen Z yang populer dalam menjangkau lebih banyak audiens untuk menyampaikan pesan penting tentang bahaya hoaks dalam Pemilu .

“Ketiga,membuat kompetisi konten untuk anak muda yang harapannya dapat membuat konten edukatif yang menyoroti pentingnya melawan hoaks dan menghargai integritas Pemilu ,” akunya.

Simak Juga : Raffi Ahmad Merapat ke Prabowo?

Hal keempat, mantan Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara ini mengutarakan, adanya kerja sama dengan platform digital yang dibuat Gen Z yang berkaitan dengan aplikasi atau situs web yang dirancang khusus untuk memerangi penyebaran informasi palsu.

“Kelima, meningkatkan kualitas kader pengawasan partisipatif terutama dari kalangan Gen Z dengan berbagai upaya pelatihan sehingga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi agen anti- hoaks yang efektif. Keenam, menjalin kerjasama dengan sekolah dan kampus dalam koordinasi Kementerian Pendidikan dan atau Dinas Pendidikan untuk memasukan pendidikan literasi digital dan anti hoaks ke dalam kurikulum.” tuturnya.

“Kami berharap Kementrian atau Dinas Pendidikan dapat mengupayakan adanya pendidikan anti-hoaks dalam kurikulum di sekolah dan kampus. Kami ingin adanya generasi muda yang kuat, yang dewasa dalam menyebarkan informasi, terciptanya generasi muda yang lebih berwawasan dan kritis dalam menerima informasi ” tutupnya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close