BeritaHukumKomunitasRegionalUmum

Pemerintah Dinilai Tidak Serius Luncurkan Program Non-Yudisial

BIMATA.ID, Pidie- Sigli | Pemerintah dianggap belum serius merealisasi program non-yudisial terhadap para korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat masa lalu, meski program penemuhan hak para korban sudah diluncurkan Presiden RI, Joko Widodo beberapa pekan lalu di Kompleks Romoh Geudong, Gampong Bili aron, Kecamatan Glumpang Tiga.

Abdul Gani Basyah (73) warga Gampong Cot Cantek, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie hanya bisa terdiam di atas pondok bambu di depan rumahnya, Sabtu (15/07/2023) sore.

BACA JUGA: Prabowo Menari Poco-poco Bareng Kader Gerindra di Jakpus

Telinganya tidak lagi jelas mendengar setiap pembicaraan, begitu pula dengan mata yang mulai merabun di usia yang kian menua.

Abdul Gani mengaku pernah diseret dan disekap di Rumoh Geudong sekitar tahun 1997 bersama beberapa orang lainnya.

Genap dua bulan dia mendekam dan menerima sejumlah tindakan penganiayaan dari personel TNI yang bermarkas di Pos Satuan Taktis dan Strategis (Pos Sattis) di Sektor A-Pidie tersebut.

BACA JUGA: Prabowo Optimis, dan Pastikan Politik Tetap Sejuk, Bersahabat Kedepannya

“Sampai saat ini, tangan saya masih terasa kebas dan telinga saya pernah disetrum,” ujar Abdul Gani.

Sayangnya, Abdul Gani tak masuk dalam daftar korban penerima bantuan dari program non-yudisial tersebut. Padahal, ia pernah diwawancara untuk proses pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Belakangan, ada pihak yang mengaku utusan negara yang bertugas melakukan pendataan kembali terhadap para korban. Akan tetapi, tidak menyertakan tanda pengenal dan nama lembaga asal.

BACA JUGA: Prabowo: Gaya Politik Kita Harus Sejuk dan Bersahabat

“Kami diminta datang ke Beureuenun, Kecamatan Mutiara Timur dan membawa berkas, apa seperti ini proses pendataannya dan kami tidak tau, kemana berkas ini akan dibawa nantinya,” ujar Abdul Gani.

Ia pun berharap pemerintah serius untuk membantu para korban, seperti janji Presiden RI, Joko Widodo saat menyambangi Rumoh Geudong beberapa waktu lalu untuk pemenuhan hak korban.

BACA JUGA: Menantu Jokowi Bertanya ke Prabowo di Acara Rakernas APEKSI

Tidak hanya dirinya, ada puluhan korban lain yang telah di-BAP juga bernasib sama, tidak masuk dalam daftar penerima program non-yudisial tersebut.

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close