Bimata

Serap Aspirasi Petani, Tina Wiryawati Fokus Kembangkan Budidaya Kopi di Kuningan

BIMATA.ID, Jabar- Setelah sukses mengembangkan Pariwisata sawah Lope Desa Cikaso, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Gerindra Tina Wiryawati kali ini fokus untuk mengembangkan budidaya kopi lokal bersama masyarakat dan para petani di Kabupaten Kuningan.

“Sebagai wakil rakyat, komitmen ini berawal dari aspirasi yang diserap dari masyarakat di Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan,” ujar Tina dari Dapil Jabar 13 (Kuningan, Ciamis, Banjar dan Pangandaran), Selasa (14/03/2023).

BACA JUGA: Jadi Warga Kehormatan Kopasgat TNI AU, Prabowo: Saya Akan Jaga Kehormatan Korps Baret Jingga

Ia menerangkan, ketika melakukan kunjungan mendapat aspirasi dari masyarakat. Banyak kopi yang dulu ditanam oleh warga itu terbengkalai dan tidak berkembang.

“Padahal, kebutuhan kopi ini banyak dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Jadi, dari aspirasi itu saya mencoba untuk kembali mengembangkan budidaya kopi di sini,” terangnya.

Tina yang juga pengurus DPP Gerindra itu mengatakan, tanaman kopi yang terbengkalai sangat disayangkan. Apalagi kopi ini menjadi salah satu komoditas yang masih dibutuhkan dunia internasional.

BACA JUGA: Survei PWS : Prabowo Ganjar difavoritkan Berpaket

“Saya kebetulan bersama Dindin Mediana selaku founder Roemah Indonesia, beliau ini pernah membuka pameran bersama Pak Menteri Erick Thohir di Belanda hingga London. Jadi kesempatan ini yang akan saya lakukan bersama petani kopi, agar bisa lebih dikenal luas,” kata Tina.

Dia menyebut, jika dulu kopi asal Sunda Jawa Barat dikenal dengan sebutan kopi preanger. Bahkan kopi yang disebut warga setempat sebagai Sunda Buhun, begitu terkenal di Eropa.

“Saya selalu ingin memberikan perhatian bagi petani, khususnya sekarang sedang memperhatikan kopi. Jadi lahan kopi yang awalnya terbengkalai, bagaimana bisa kembali dikembangkan untuk membantu petani kopi lokal,” ungkapnya.

BACA JUGA: Prabowo Pimpin Langsung Demonstrasi Kopasgat TNI AU di Bandung

Sementara Founder Roemah Indonesia, Dindin Mediana menyebut, kebutuhan konsumsi kopi di sejumlah negara berbeda-beda. Misalkan saja di Singapore setiap orang mengkonsumsi higga 4 kg kopi, Malaysia 5 kg kopi, dan Indonesia hanya 1,5 kg kopi.

“Jadi sebetulnya, potensi pasar lokal saja ini begitu tinggi sekali. Karena kita hanya mengkonsumsi 1,5 kg kopi per tahun per orang,” ujarnya.

Apalagi di Eropa, Ia menyebut, setiap orang mengkonsumsi kopi setiap hari 4-5 kali. Intinya, potensi pemasaran kopi ini besar sekali baik di level nasional maupun internasional.

BACA JUGA: Sugiono: Kemenangan Prabowo dan Gerindra Dimulai dari Sulsel

“Kemudian di Eropa kan tidak ada pohon kopi, Amerika juga minum kopinya juga bisa sampai 4 kali sehari setiap orang, dan Eropa Timur juga sama. Lalu mereka itu punya pohon kopi tidak, kan tidak ada pohon kopi di sana, jadi tergantung dari kita,” pungkasnya.

Exit mobile version