BeritaNasionalOpiniPolitik

Cak Imin Hingga Khofifah Masuk Bursa Capres-Cawapres dari Tokoh NU

BIMATA.ID, Jakarta – Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru menunjukkan tiga tokoh Nahdlatul Ulama (NU) memiliki elektabilitas tidak jauh berbeda sebagai calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres).

Ketiga tokoh itu adalah Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), A Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Republik Indonesia (RI), Mahfud MD, dan Gubernur Provinsi Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa.

“Saya lihat di dalam survei ini, survei Desember, itu seimbanglah tiga orang ini sebetulnya,” kata Pendiri SMRC, Saiful Mujani, dalam acara ‘Bedah Politik’ yang disiarkan melalui SMRC TV, pada Kamis (16/02/2023).

Baca juga: Pedagang Ikan dan Nelayan Sumut Harap Prabowo Jadi Presiden

Dalam survei SMRC, elektabilitas Muhaimin alias Cak Imin sebesar 18,2 persen. Diikuti Mahfud 18 persen dan Khofifah 15,4 persen. Tokoh NU lainnya yang memiliki elektabilitas sebagai Capres dan Cawapres antara lain Said Aqil Siradj 2,9 persen dan Yahya Cholil Staquf 2,6 persen.

Saiful menyebut, elektoral NU signifikan lantaran massa yang besar. Karenanya, organisasi keagamaan yang didirikan KH Hasyim Asy’ari tersebut pun dilirik oleh para politikus.

Dalam pengalaman pemilihan umum (Pemilu) sejak 1999, terdapat kecenderungan Capres dari partai-partai nasionalis. Seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggandeng Cawapres dari kelompok Islam, terutama NU.

Lihat juga: Didukung JoMan, Prabowo Makin Optimis Jadi Suksesor Jokowi

Contohnya, pasangan Megawati-Hamzah Haz pada Pemilu 2001. Lalu, Megawati-Hasyim Muzadi pada Pemilu 2004, Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu 2014, dan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pemilu 2019.

“Itulah makanya, berbagai partai politik dan tokoh-tokoh politik kita menghitung NU, ingin dekat, semuanya ingin merasa sebagai orang NU,” ujarnya.

Survei SMRC dilakukan pada Desember 2022 lalu. Survei itu dibuat khusus untuk mengukur tingkat elektabilitas beberapa tokoh NU.

Simak juga: Resmikan Posko, DPC Jakarta Barat Siap Galang Dukungan Pedagang untuk Prabowo Presiden

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close