BeritaEkonomiNasionalUmum

Rizal Ramli: Ekonomi RI Sudah Masuk ICU

BIMATA.ID, Jakarta- Pakar ekonomi senior nasional, Rizal Ramli mengatakan kepada Fadli Zon bahwa secara umum ekonomi Indonesia sudah masuk ICU. Hal tersebut dikatakan dalam bincangnya saat diundang oleh Fadli Zon, Sabtu, 2 Oktober 2021 di perpustakaan kediamannya.

“Pandemi sudah lebih dari satu setengah tahun dan kita melihat bahwa Indonesia termasuk negara yang dianggap secara ekonomi belum bangkit,” kata Fadli Zon.

Meskipun ada klaim dari seorang menteri pemerintahan yang mengatakan bahwa kita ini sudah sangat berhasil dibanding negara-negara lain. Rizal Ramli menggambarkan bahwa ekonomi kita sebenarnya sudah dalam kondisi merah, sudah masuk ICU.

“Selama di ICU itu, kita diinfus terus-menerus dengan pinjaman luar negeri,” kata Rizal Ramli.

Rizal Ramli menilai, memang pinjaman luar negerinya berkurang, tetapi diinfus juga dengan cara mencetak uang oleh Bank Indonesia.

“Sebetulnya sudah sangat kritis, terutama akibat hutang yang sangat besar itu, bagaikan menggali lubang tapi nutup jurang,” ujarnya.

Menurut Rizal Ramli, likuiditas itu disedot, misalnya peredaran uang tahun lalu terjadi minus 3 persen dan bulan ini di bawah 1 persen.

“Biasanya, normalnya di atas 15 persen pertumbuhan kredit, jadi yang terjadi likuiditas itu tersedot dibelikan surat utang negara,” ungkapnya.

Yield nya Surat Hutang Negara ini 6,5 persen dengan resiko nol persen karena dijamin negara.

Sementara selisih pengeluaran investasi perbankan dengan selisih bunga keutungannya sekitar 3 persen dan berisiko tinggi.

Akhirnya bagi Bank dan orang kaya untuk mengurangi resiko investasi, mereka lebih baik dan terdorong untuk membeli surat hutang negara. Akibatnya likuiditas uang di masyarakat kecil dan menengah tersedot.

“Banyak golongan menengah kita punya aset, punya rumah, mobil dan punya tanah, tapi gak punya uang cash,” ujar Rizal Ramli.

Misalnya saja, untuk mendapatkan uang cash menggadaikan aset untuk berusaha, investasi di sektor ekonomi kecil dan menengah.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close