BisnisProperti

Anjloknya Pasar Saham, Giring Investor Beralih ke Sektor Properti

BIMATA.ID, Jakarta– Direktur PT Pancakarya Griyatama Norman Eka Saputra,  selaku pengembang apartemen Skandinavia, mengatakan bahwa di kalangan pengembang menyebutkan bahwa investasi properti menjadi pilihan yang menarik bagi investor untuk saat ini.

Menurut dia, investasi emas sebagai aset safe haven juga tengah mengalami pelambungan harga yang tinggi. Sementara itu,  sektor properti yang beberapa tahun mengalami tekanan justru bisa mengambil kesempatan dari hal tersebut.

“Belakangan teman-teman [pengembang] juga cerita banyak orang uangnya keluar dari reksadana dan coba masuk ke properti. Investor itu, kan, elemen psikologinya tinggi sekali seperti yang sekarang terjadi saja di pasar saham,” katanya, Sabtu (29/2/2020).

Sektor properti juga sebetulnya memiliki peluang besar menyusul adanya kasus di sejumlah industri keuangan seperti PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang mengakibatkan turunnya kepercayaan publik. Norman melihat bahwa kondisi yang menimpa perekonomian global saat ini persis seperti kejadian pada 2008-2009 saat Amerika tengah mengalami krisis. Saat itu, Indonesia merupakan salah negara yang diuntungkan.

“Saat itu terjadi kebangkitan yang luar biasa, investor menanamkan uangnya tak melalui reksadana atau pasar saham, tetapi ke properti,” ujarnya.

Kejayaan industri properti dari 2009-2013 tersebut tak bertahan lama dan mulai mengalami stagnasi sejak 2014. Hanya saja, jika melihat kondisi saat ini dan berkaca pada pengalaman sebelumnya terjadi pola yang sama.

“Saya punya optimisme dalam hati kecil saya bahwa 2021 akan jadi titik bangkit [industri properti] karena tahun ini sudah akumulasi,” tuturnya.

Saat ini tinggal menunggu momentum yang tepat bagi investor agar dapat melihat bahwa investasi properti merupakan opsi yang aman dan menarik untuk berinvestasi dalam jangka panjang.

Sumber: ekonomi[dot]bisnis[dot]com
Editor: Z.B.Permadi

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close