Bimata, Pangkalan Bun- Untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan pendapatan asli daerah atau PAD, Komisi B DPRD Kobar menggelar rapat dengan Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Kobar, Kamis, 20/02/2020.
“Dari hasil rapat tadi, terdapat beberapa hal yang menjadi catatan dalam upaya kedepan agar sektor perikanan bisa lebih meningkat dalam hal pemberdayaan masyarakat dan PAD . Diantaranya adalah bagaimana produk perikanan bisa berjalan prosesnya mulai hulu hingga hilir,” jelas Wakil Ketua Komisi B DPRD Kobar Sutiyana.
Menurut Sutiyana, bagian hulu dalam hal ini adalah pengadaan ikan dan bagian hilir yaitu pengelolaan produk perikanan perlu dilakukan dengan baik.
“Tentunya dengan pengelolaan yang baik, harapannya pemberdayaan masyarakat dalam sektor perikanan bisa maksimal,” ungkapnya.
Ia menuturkan, PAD dari sektor perikanan saat ini masih minim. Dia menyebut hal itu akibat masih adanya aset perikanan yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Contohnya saat ini kita memiliki pabrik tepung ikan. Tapi sampai sekarang masih belum berfungsi maksimal. Berbagai hal menjadi penyebab ketidakmaksimalan tersebut. Diantaranya proses pengadaan bahan baku ikan yang kurang memenuhi syarat, seperti kadar air dan kadar abunya tinggi serta masalah lainnya,” jelas Sutiyana.
Untuk itulah, lanjut Sutiyana, pihaknya akan terus mendorong Pemkab Kobar agar bisa memaksimalkan aset yang ada serta membantu proses pengolahan dari hulu dalam hal kebijakan.
“Selama ini pengelolaan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Kumai kewenangannya masih ada pada Provinsi Kalteng. Bila hal tersebut menjadi kewenangan Pemkab Kobar tentunya keberadaannya bisa membantu meningkatkan PAD,” jelas Sutiyana.
Selain itu, menurut Sutiyana, pemenuhan bahan baku perikanan juga bakal menjadi perhatian pihaknya.
“Sebagai contoh, selama ini pengadaan bibit ikan dan pakan masih didatangkan dari luar. Padahal bila bibit ikan diternakkkan sendiri di Kobar berikut pembuatan pakan ikan untuk memenuhi kebutuhan peternak ikan darat, tentunya banyak warga yang diberdayakan dalam prosesnya,”
“Jadi nantinya di Kobar bisa dihasilkan produk perikanan berikut turunannya untuk dijual ke pasaran baik lokal maupun luar. Inilah upaya kita bersama untuk meningkatkan PAD,” tutur Sutiyana.
Sumber: borneonews.co.id
Editor: F.I
