BIMATA.ID, Jakarta – Pertemuan Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) dengan relawan Pro Jokowi (Projo) di Istana Bogor, Jawa Barat (Jabar) pada Jumat kemarin, 29 Juli 2022, menarik perhatian publik.
Sebab, dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan relawan Projo tidak membahas tentang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Akan tetapi, mereka lebih fokus membahas terkait isu krisis pangan dan energi yang melanda dunia saat ini.
Menanggapi itu, Direktur Eksekutif Nurjaman Center Indonesia Demokrasi (NCID), Jajat Nurjaman menduga, pembahasan tersebut adalah salah satu syarat dukungan Presiden Jokowi dan relawan Projo terhadap calon presiden (Capres) di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
“Dalam beberapa waktu ke belakang, isu tantangan menghadapi krisis pangan dan energi kerap Pak Jokowi sampaikan di setiap acara kenegaraan. Jika ini menjadi isu utama, maka saya kira merupakan hal yang wajar,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Senin (01/08/2022).
“Namun jika benar dikaitkan dengan isu Pilpres, maka tentu saja tolak ukurnya adalah track record dari Capres 2024 itu sendiri. Terutama pengalamannya di bidang tersebut,” sambung Jajat.
Jajat menuturkan, pertemuan Presiden Jokowi dengan relawan Projo terlihat sangat intens dan sudah dilakukan beberapa kali. Secara politis memang tidak ada kepentingan langsung, mengingat mantan Gubernur Provinsi DKI Jakarta ini sudah menjabat dua periode.
Kendati demikian, isu dukungan Capres 2024 semakin memanas. Sekalipun Presiden Jokowi tidak mencalonkan diri, akan tetapi dirinya ingin terlihat berperan aktif dan menjadi ‘King Maker’ pada Pilpres 2024 nanti.
“Terlepas dari siapapun yang mendapat dukungan dari Pak Jokowi, sikap konsistensinya (Pak Jokowi) dalam memberikan keputusan politik nanti masih dipertanyakan. Apakah benar Pak Jokowi akan konsisten dengan syarat kemampuan menanggulangi isu ancaman krisis pangan dan energi? Atau hanya sekadar gimmick politik semata agar terlihat eksistensinya,” tutur pengamat politik muda ini.
“Yang jelas tahun 2023 nanti, apa yang dilakukan Pak Jokowi saat ini akan menjadi pembuktiannya. Mengingat, tokoh Pilpres 2024 hingga saat ini masih di dominasi oleh tiga orang, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Dari tiga kandidat ini, publik bisa menilai siapa yang lebih tepat dan mampu mengatasi isu tersebut,” pungkas Jajat.
[MBN]