Kirab Obor Olimpiade Tokyo Dibatalkan Karena Kasus Covid-19 Naik
BIMATA.ID, Jakarta- Sebuah prefektur di barat laut Jepang, Ehime, membatalkan kirab obor Olimpiade Tokyo karena lonjakan kasus virus corona, Rabu 14 April 2021.
Keputusan itu diambil 100 hari menjelang dimulainya Olimpiade Tokyo, dan membayangi kekhawatiran baru tentang kelangsungan perhelatan olahraga tersebut.
“Kami akan membatalkan estafet obor di kota Matsuyama. Kami akan mengadakan perayaan datangnya api dengan cara yang tidak melibatkan penonton biasa,” kata Gubernur Prefektur Ehime, Tokihiro Nakamura, dikutip dari AFP.
Kondisi darurat medis di wilayah itu “di bawah tekanan ekstrem” karena kasus Covid-19 meningkat, kata Nakamura.
Dia mengatakan keputusan tersebut telah diterima oleh panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo.
Kirab obor Olimpiade dimulai pada 25 Maret di Fukushima dan seharusnya melewati Matsuyama — kota kelahiran pahlawan golf Hideki Matsuyama — pada 21 April.
Kirab obor yang berlangsung di Osaka Selasa (13/4) tidak dilakukan di jalan umum. Sebagai gantinya pembawa obor berlari di taman tertutup tanpa penonton.
Sementara itu, Gubernur Tokyo Yuriko Koike berjanji akan melakukan upaya maksimal untuk memberikan pengalaman Olimpiade “yang luar biasa,” 100 hari menjelang pembukaan perhelatan olahraga tersebut di tengah kekhawatiran yang berkelanjutan atas pandemi virus corona.
“Saya dengan tulus menantikan untuk melihat semua atlet dari Jepang dan luar negeri, yang telah berlatih sangat keras, melakukan permainan yang luar biasa dengan mengadakan acara yang luar biasa dalam 100 hari dari sekarang,” kata Koike dalam acara menandai 100 hari menuju Olimpiade, yang digelar pemerintah ibu kota negara Jepang itu, dikutip dari Kyodo.
Olimpiade, yang akan dimulai pada 23 Juli setelah penundaan satu tahun yang belum pernah terjadi sebelumnya itu, akan menampilkan lebih dari 10.000 atlet dari seluruh dunia. Namun, untuk mencegah penyebaran virus corona, acara tersebut diatur agar terlihat sangat berbeda dari Olimpiade Musim Panas pada umumnya.
Meskipun penyelenggara Olimpiade Jepang dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah berjanji untuk memprioritaskan keselamatan, publik tetap skeptis untuk melanjutkan acara yang berlangsung sekitar dua pekan itu dengan pandemi yang tampaknya masih jauh dari kata selesai, dan kebanyakan orang di Jepang belum divaksinasi.
Kasus COVID-19 di Tokyo yang kembali meningkat dalam beberapa hari terakhir — kurang dari sebulan setelah keadaan darurat terkait virus corona dicabut memaksa pemerintah untuk meminta ibu kota Jepang itu melakukan tindakan protokol COVID-19 yang lebih ketat.