BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian besar kepada sektor pertanian, khususnya melalui dukungan terhadap kebijakan yang memihak petani.
“Presiden memberikan berbagai stimulus untuk memastikan kebutuhan petani terpenuhi, termasuk penyederhanaan skema penebusan pupuk subsidi dan alokasi yang lebih terencana,” kata Amran, Selasa (07/01/2025).
Dirinya menerangkan, antusiasme petani di seluruh Indonesia begitu tinggi terhadap kebijakan ini, yang selama ini dinanti-nantikan.
Proses distribusi yang biasanya terkendala berbagai faktor kini berjalan sesuai jadwal.
“Keberhasilan ini tidak lepas dari komitmen dan perhatian besar Presiden Prabowo terhadap sektor pertanian,” terangnya.
Dia menuturkan, langkah ini memberikan angin segar bagi para petani yang kini dapat memulai musim tanam tanpa hambatan distribusi pupuk.
Pemerintah telah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,5 juta ton untuk tahun 2025 berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 644/KPTS/SR.310/M.11/2024.
Alokasi tersebut terdiri dari urea 4,6 juta ton, NPK 4,2 juta ton, NPK Kakao 147.000 ton, dan pupuk organik 500.000 ton, yang ditujukan untuk subsektor tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
Luas lahan yang mendapatkan pupuk subsidi maksimal adalah 2 hektar per petani, termasuk bagi mereka yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) atau Perhutanan Sosial.
Penyaluran tepat waktu ini memungkinkan petani di seluruh Indonesia mulai menebus pupuk subsidi dengan harga terjangkau di kios resmi sejak awal Januari.
“Data dari PT Pupuk Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan dalam penyerapan pupuk pada masa tanam kali ini,” jelasnya.
Dirinya juga optimis tentang distribusi yang lebih tepat sasaran akan berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian nasional secara signifikan.
Para petani di berbagai daerah menyambut baik kemudahan layanan pengambilan pupuk subsidi yang tepat waktu.
“Ini bukan hanya tentang pupuk, tetapi tentang masa depan ketahanan pangan Indonesia. Dengan pupuk tersedia tepat waktu, petani dapat memulai musim tanam dengan keyakinan penuh,” pungkasnya.