BeritaPolitikRegional

Agung Subiyakto: Sering Jatuh Adalah Vitamin Dalam Mencapai Kesuksesan

BIMATA.ID, JAKARTA – Bukan berasal dari keluarga berkecukupan membuat Agung Subiyakto, laki-laki kelahiran Jakarta, 12 April 1989 ini, harus bekerja keras untuk meraih kesuksesan. Berawal dari cita-cita ingin mempunyai usaha dari kecil, ia menempa semangatnya dengan mulai berdagang barang-barang muslim saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.

Di usia 19 tahun, Agung yang seharusnya menikmati masa remaja memilih berjualan kerudung di pinggir jalan, hingga mendorong gerobak makanan. Sembari kuliah ia juga belajar tentang resep makanan dan mencoba peruntungan di bisnis kuliner dengan berjualan di pinggir jalan Jatibening Bekasi. Tiga bulan berlalu ternyata Agung merasakan bahwa berdagang tidak semudah yang dirasakan.

Suka duka dan tantangan terus menghampiri dalam usaha. Waktu terus berjalan dan setelah enam bulan usaha Agung semakin berkembang hingga akhirnya beliau membuka tempat makan di daerah Harapan Jaya. Empat bulan berjalan cobaan pun datang kembali. Adanya bentrokan di daerah setempat membuat Agung harus gulung tikar karena seluruh barang dagangan dijarah dan beberapa karyawan ikut jadi korban jiwa karena terkena dampak bentrokan antar Ormas tersebut.

Baca juga: Pengamat : PKB dan Nasdem Minta Jatah Menteri Kepada Prabowo

Kejadian yang dialami tidak membuat Agung menyerah. Ia yang ditemani kekasihnya kembali bangkit dengan berjualan jilbab keliling di kampus untuk mengejar cita-cita dan menambah biaya pendidikan di Perguruan Tinggi. Dagangannya laris manis dan berkembang pesat hingga dipasarkan ke luar kota dan luar negeri.

Setelah mengalami kegagalan, di usia 23 tahun Agung tidak menyerah dan mulai merintis jualan jilbab keliling di kampus untuk mengejar cita-cita serta menambah biaya sekolah. Dagangan laris manis dan berkembang pesat hingga dijual ke antar kota dan negara. Bisnis jualan hijab ini terus berkembang dan akhirnya terkenal di penjualan online dengan brand Hijab Shahnaz.

Sayangnya semua tak berjalan mulus. Berhubung bisnis ini dibangun bersama kekasihnya, maka ketika hubungan percintaan harus kandas Agung pun harus kehilangan bisnis. Hubungan dengan kekasihnya tidak berlanjut walaupun sudah mendekati ajang pernikahan. Akhirnya usahanya berhenti dan ia sempat mengalami rasa putus asa yang hebat.

Lihat juga: Gerindra : Pertemuan Prabowo dan Megawati Hanya Persoalan Waktu

Namun, tidak butuh waktu lama untuk bersedih. Agung bangkit dan memulai usaha lagi dengan berjualan tahu campur di pinggir jalan. Semua beliau mulai dari nol. Setiap malam hampir satu kilometer saya mendorong gerobak selama satu tahun untuk mengejar cita-cita, tapi akhirnya semua hasil dagangan dan keuntungan dibawa kabur oleh karyawan.

Kegagalan yang datang bertubi-tubi membuat Agung banyak belajar dan berpikir untuk lebih waspada. Namun ia tidak akan pernah menyerah. Buktinya ia kembali membangun usaha baru di antaranya ternak ayam, usaha sablon hingga menjadi debt collector dilakukan dengan semangat untuk terus belajar.

Jatuh bangun tidak pantang mundur selalu dijalani dan disyukuri sampai akhirnya Agung mencoba bekerja di perusahaan ekspedisi.

Simak juga: Muzani: Kita Akan Buat Kekuasaan Prabowo Terang Benderang

Di masa pandemi Covid-19, Sarjana Hukum ini bersyukur dapat bertahan dan melewati dengan baik. Selepas tahun 2021, Agung membuka usaha baru dengan brand Alpah. Bersama sahabatnya Adit dan Erwin, ia membangun bidang usaha jasa outsourcing keamanan, parkiran dan valley.

Ditekankan Agung, komitmen dan kepercayaan orang adalah kunci agar bisnis tetap terjaga. Semaju apapun teknologi kalau kepercayaan orang tidak bisa didapatkan, maka akan sia-sia saja.

Kedepan, masih banyak harapan dan cita-cita lain yang ingin Agung raih. Pastinya ingin menjadi orang yang berpengaruh dalam negara ini agar dapat membantu orang lebih banyak lagi.

Selengkapnya: Legislator Gerindra Dorong Peran Partai Dalam Mensukseskan Program Pemerintahan Prabowo-Gibran

Tags

Related Articles

Bimata
Close