BIMATA.ID, JAKARTA- Konsultan properti menyatakan bahwa dalam kondisi pandemi Covid-19 ini generasi milenial dihadapi dua pilihan dalam memilih hunian yaitu antara membeli rumah/apartemen atau sekadar menyewa.
Apalagi, kalangan ini kemungkinan besar tak lepas dari dampak virus corona baru atau Covid-19 sehingga berujung pada pendapatan yang berkurang jika dibandingkan dengan kondisi normal.
Namun demikian, Manager Research & Consultancy Coldwell Banker Commercial Angra Angreni mengatakan bahwa dalam situasi saat opsi membeli properti bisa jadi pertimbangan bagi mereka yang memang sudah mengalokasikan dananya sejak dulu.
“Kalangan milenial tidak bisa digeneralisir juga, karena range penghasilan milenial itu sangat lebar, sehingga untuk milenial yang sudah mempersiapkan alokasi dana untuk kebutuhan tempat tinggal dari sebelum pandemi, justru akan berpikir saat ini waktu yang tepat untuk bertransaksi,” katanya pada Bisnis.com, Rabu (17/6/2020).
Namun, sebelum memutuskan pilihan tersebut sebaiknya kalangan milenial juga perlu memperthitungkan kemampuan finansial ke depan mengingat tidak ada yang bisa memprediksi kapan corona ini berakhir meskipun perekonomian perlahan mulai bergerak jelang fase kenormalan baru.
Lagi pula, perbankan juga saat ini lebih ketat dalam penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) untuk meminimalisir kredit macet atau non-performing loan (NPL) di kemudian waktu.
“Tentunya dengan pertimbangan bahwa secara finansial mereka memang stabil, secara historical keuangan mereka pun aman meskipun prosedur KPR diperketat”, katanya.
Sebaliknya, Angra menyarankan bagi milenial yang terdampak corona maka opsi sewa bisa jadi pilihan. Hal ini mengingat bahwa keputusan milenial dalam bertransaksi atau membeli rumah saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti stabilisasi jumlah penghasilan, ketahanan finansial dalam kondisi krisis, dan prediksi kondisi bisnis ke depannya.
“Berbeda dengan milenial yang secara finansial belum begitu stabil, ditambah kondisi pekerjaan atau bisnisnya terdampak pandemi ini, tentunya akan lebih memilih menunda transaksi atau pembelian, meskipun pada dasarnya mereka salah satu profil end user. Sehingga menyewa adalah keputusan terbaik untuk saat ini,” ujarnya.
Pada intinya, bagi milenial yang masih mampu dalam segi finansial maka opsi membeli rumah masih bisa jadi pilihan, sedangkan yang terdampak corona bisa menyewa sambil menunggu kondisi membaik.
Berdasarkan catatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2019, diperkirakan terdapat 81 juta orang dari generasi milenial yang belum memiliki rumah. Angka itu setara dengan 31 persen populasi Indonesia.
Business Development Manager Travelio Property Management Vincentius Christopher sebelumnya mengatakan bahwa ke depan berpeluang terjadi pergeseran tren pada opsi sewa properti daripada membeli karena adanya dampak pada pegawai akibat pemotongan gaji dan lain-lain.
Selain itu, adanya multi-generational living atau tinggal satu rumah dengan generasi atasnya seperti orang tua atau mertua. Bagi sebagian orang tinggal dengan lintas generasi seperti mertua dan orang tuanya tersebut dinilai tidak mendapat privasi lebih sehingga kemungkinan memutuskan untuk menyewa properti.
“Akan mulai banyak sewa daripada membeli. Lebih banyak alasannya karena ekonomi. Akibat Covid terganggu daya beli, niatan punya properti jadi memilih sewa sebagai solusi,” katanya.