BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu peradaban tertua di dunia dalam sambutannya pada pembukaan pameran fosil manusia purba.
Acara ini digelar untuk memperingati 130 tahun penemuan Pithecanthropus erectus atau Manusia Jawa, yang merupakan tonggak penting dalam sejarah paleoantropologi.
Penemuan fosil Pithecanthropus erectus dilakukan oleh paleoantropolog Belanda, Eugène Dubois, di tepian Bengawan Solo, Jawa Tengah, pada 1894.
Fadli Zon mengatakan, penemuan ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam peta paleoantropologi dunia, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai pusat penting dalam evolusi manusia.
“Penemuan ini bukan sekadar peristiwa besar dalam sejarah ilmu pengetahuan; ini adalah pencapaian transformasional yang menegaskan peran Indonesia dalam narasi besar evolusi manusia,” kata Fadli Zon, Kamis (26/12/2024).
Indonesia diketahui memiliki koleksi fosil manusia purba terbesar di Asia Tenggara.
Dari total temuan Homo erectus di dunia, 60 persen ditemukan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
Dirinya mengungkapkan, situs-situs seperti Sangiran, Trinil, dan Ngandong telah mengungkap fosil yang berusia lebih dari 1,5 juta tahun, memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat adaptasi dan inovasi manusia purba.
“Penemuan-penemuan ini membuka mata dunia bahwa tanah air kita memegang peran tak tergantikan dalam memahami asal-usul umat manusia. Kawasan Nusantara adalah salah satu pusat peradaban purba yang terkaya dan paling kompleks di dunia,” ungkapnya.
Menurutnya, warisan ini menjadi dasar penting dalam memahami sejarah serta peradaban manusia secara global.
Pameran bertajuk *“Indonesia, The Oldest Civilization on Earth? 130 Years After Pithecanthropus Erectus”* dibuka untuk umum di Museum Nasional.