BeritaPertanianRegional

Bulog Lampung Tambah SPHP, Jaga Stabilitas Harga Beras Saat Kemarau

BIMATA.ID, Lampung – Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo mengatakan, Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung terus menambah jumlah pelaksanaan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayahnya, guna menjaga stabilitas harga beras saat musim kemarau.

“Dalam mengantisipasi adanya musim kemarau ini, kami sudah meminta kepada kantor cabang dan kantor cabang pembantu untuk terus membantu menambah jumlah dan frekuensi SPHP,” kata Nurman, dikutip dari antaranews, Selasa (29/08/2023).

Dia menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga komoditas, terutama beras selama musim kemarau berlangsung.

“Akan terus menambah jumlah pasar, toko yang ada di pasar yang ikut SPHP, dan mulai masuk juga ke retail modern, sehingga frekuensinya pun bertambah. Untuk SPHP harapannya bisa bertambah 20-30 persen lagi dari jumlah pasar yang saat ini sudah dilaksanakan,” jelasnya.

Baca Juga : Jokowi Tiba di Muktamar Sufi 2023 Bareng Prabowo dan Habib Luthfi

Dia menerangkan, saat ini operasi pasar beras atau SPHP sudah masuk ke 150 pasar dan 635 toko yang ada di dalam pasar serta di luar pasar di daerahnya.

“Di sisi hilir terus melakukan operasi pasar atau SPHP, ini sudah masuk di 150 pasar dan 635 toko di dalam pasar atau di luar pasar. Dengan adanya upaya menjaga harga beras supaya tidak naik, harapannya harga gabah juga akan terdorong turun dengan terus melakukan SPHP di sisi hilir. Jadi masyarakat bisa mendapat harga yang cenderung terjangkau kemudian stok pun jadi banyak,” terangnya.

Pihaknya terus menyiapkan semua stok beras di gudang untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam rangka meredam gejolak harga beras yang terjadi di tengah masyarakat.

“Beras yang disalurkan untuk SPHP per hari ini (Selasa, 29/8) sudah 18.285 ton ke seluruh wilayah Lampung, ini dilakukan selama delapan bulan. Per bulan perkiraan beras yang disalurkan kurang lebih 2.200 ton, dengan adanya El Nino kemungkinan permintaan akan bertambah sekitar 3.000-4.000 ton per bulan,” ujarnya.

Simak Juga : Prabowo Ungkap Kesan Soal Zulhas dan Airlangga di Kabinet

Dia menyebutkan, jumlah stok beras yang tersedia saat ini sebanyak 29.185 ton. Jumlah tersebut sangat cukup untuk memenuhi pasar sampai dengan akhir tahun.

“Saat ini meski ada kebijakan pengurangan ekspor beras dari India dan beberapa negara lain, kami terus berupaya mendapatkan saluran lain untuk menekan harga, akan tetapi dengan adanya perkiraan tambahan stok sebanyak 4.000 ton pada panen gadu maka ketersediaan beras tetap terjaga,” pungkasnya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close