BeritaNasionalPeristiwaPolitikUmum

Budiman Sudjatmiko Bantah Dukung Prabowo Demi Jabatan dan Logistik

BIMATA.ID, Jakarta- Politisi Budiman Sudjatmiko membantah alasan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024 karena tawaran jabatan dan logistik. Ia menegaskan tak ada alasan pragmatis di balik motivasi mendukung Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan setelah ia memiliki pilihan berbeda dengan PDIP, partainya dahulu, yang mendukung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. Budiman mengaku tak pernah ingin mengkhianati idealismenya untuk tawaran-tawaran pragmatis.

BACA JUGA: Hasil Survei: Prabowo Tak Terkalahkan di Jabar, Anies dan Ganjar Kalah Telak

“Apakah pilihan saya mendukung Prabowo adalah pragmatis? Saya ingin mengatakan bahwa sampai hari ini tidak ada perbincangan soal jabatan,” kata Budiman dalam acara Political Show CNN Indonesia TV, Senin (28/8) malam.

Dia juga mengklaim tidak pernah ada tawaran jabatan apa pun secara langsung kepada dirinya hingga saat ini, termasuk setelah mendeklarasikan diri mendukung Prabowo.

“Tidak, tidak [ada tawaran jabatan dan logistik],” lanjutnya lagi menegaskan.

Budiman pun mengungkapkan alasannya mendukung Prabowo. Ia menilai Indonesia tidak lagi membutuhkan pemimpin yang populis, melainkan butuh yang strategis. Dia menemukan kriteria itu ada pada Prabowo.

BACA JUGA: Prabowo Ungkap Kesan Soal Zulhas dan Airlangga di Kabinet

“Lahir dari analisis saya Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang strategis bukan yang populis,” ujarnya.

Dia menjelaskan pemimpin yang populis adalah pemimpin yang turun ke bawah menemui rakyat. Sementara, pemimpin yang strategis tidak selalu berada di bawah. Pemimpin strategis, kata Budiman, membawa aspirasi rakyat ke atas.

“Tugas pemimpin strategis adalah mengangkat rakyat yang ditemui di bawah ke level yang lebih atas, ke atas ke atas lagi,” ujarnya.

Sebelumnya, Budiman buka-bukaan menyatakan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024 pada Jumat (18/8) lalu di Semarang, Jawa Tengah. Budiman bahkan membentuk relawan Prabowo-Budiman (Prabu).

Sikap Budiman itu berlawanan dengan keputusan PDIP yang telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres. Imbasnya, Budiman dipecat dari PDIP. Surat pemecatan Budiman diteken Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto.

BACA JUGA: Soal Zulhas di Kabinet, Prabowo: Jadi Mendag Sulit, Almarhum Ayah Saya Prof Soemitro Pernah Mengalami

Hingga kini, belum ada informasi resmi mengenai partai baru yang akan menaungi Budiman Sudjatmiko. Politikus itu pun mengaku belum mau gabung partai lain setelah dipecat PDI Perjuangan.

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close