BeritaNasional

Panglima TNI Bantah Baliho Ganjar di Teweh Dicopot Paksa

BIMATA.ID, Jakarta – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono buka suara soal pencopotan baliho Ganjar Pranowo di Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah, yang menjadi perbincangan.

Panglima Yudo membantah narasi ada pemaksaan pencopotan dari kejadian tersebut.

Seperti yang diketahui, baliho Ganjar tersebut dipasang di lahan milik Kodim 1013 Muara Teweh, karena faktor netralitas, baliho tersebut harus diturunkan.

“Jadi begini, ceritanya mungkin seolah-olah dicopot, dipaksa, jadi tidak. Sesuai yang saya sampaikan tentang netralitas TNI sudah sampaikan pada jajaran, bahkan dipasang di mana-mana, juga tidak memasang tanda-tanda di area TNI,” kata Yudo, dikutip dari detiknews, Senin (17/7/2023).

Baca Juga : Prabowo Jenguk Cak Nun di Yogyakarta, Doakan Lekas Sembuh

Yudo mengungkapkan, melalui Dandim 1013 Letkol Inf Edi Purwoko, baliho itu diturunkan sesuai mekanisme dan dikoordinasikan dengan pihak pemasang.

“Kemarin dari Dandim Muara Teweh, sudah dikoordinasikan dengan pemasangnya, perwakilan partai, Satpol PP juga dengan Pak Bupati (Barito Utara) sudah disampaikan, dilepas disaksikan mereka, bukan dicopot, kita tetap gunakan aturan,” ungkapnya.

Dalam kejadian ini, Yudo kembali tegaskan soal netralitas TNI dan diharapkan dapat dihargai oleh seluruh pihak.

“Kita sampaikan jangan dipasang di situ, sudah jelas tentang netralitas TNI. Saya sudah tanya langsung dengan yang bersangkutan kejadiannya seperti itu,” ujarnya.

“Melepas dengan mekanisme yang ada, kita hargai, kita hormati, tapi hargai kami bahwa TNI adalah mitra, kita sampaikan kepada jajaran, netralitas TNI harus ditegakkan,” sambungnya.

Simak Juga : Prabowo Jenguk Cak Nun di Yogyakarta, Doakan Lekas Sembuh

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close