BeritaNasionalPertanian

Bapanas Kuatkan Stok Pangan Jelang Idul Fitri 2023

BIMATA.ID, Jakarta – Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis (13/04/2023), Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan penguatan stok pangan nasional sebagai salah satu upaya menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan di dalam negeri jelang Lebaran 2023.

“Kita bersama BUMN Pangan sedang berprogres dalam penguatan Cadangan Pangan Pemerintah dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Adapun stok level masing-masing komoditas ditargetkan bisa 5-10 persen dari kebutuhan atau market share nasional untuk dapat mengintervensi harga pasar, ” kata Arief, dikutip dari antaranews, Jumat (14/04/2023).

Baca Juga : Prabowo dan Susi Kenang Masa Lalu Makan Steak Terenak di Jakarta

Guna untuk memastikan stabilitas pangan jelang Lebaran, Arief langsung melakukan pemantauan ke beberapa gudang Bulog di Jawa Tengah untuk memastikan kesiapan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang disalurkan untuk bantuan pangan, dia menekankan agar proses penyaluran bantuan beras ini ke penerima manfaat betul-betul tepat sasaran by name by address.

“Untuk tahap pertama (1 bulan) penyaluran bantuan beras ini, kita sudah mulai sejak 31 Maret 2023 lalu, hingga sekarang proses penyaluran masih berlangsung di berbagai daerah. Dengan demikian, kita harapkan bantuan tersebut sampai ke 21,3 juta KPM di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan lancar,” ucapnya.

Bapanas juga mendorong Bulog menambah stok beras dengan memaksimalkan penyerapan hasil panen dalam negeri agar bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dalam rangka menjaga stabilitas beras serta pemenuhan penyaluran subsidi beras.

Arief menyampaikan bahwa berdasarkan survei stok beras bersama Bapanas, BPS, dan Kementerian Pertanian, stok beras di akhir tahun 2022 mencapai 4 juta ton yang tersebar di rumah tangga 2,3 juta ton, di penggilingan 693 ribu ton, di pedagang 500 ribu ton, di Bulog 335 ribu ton, dan di horeka sebesar 187 ribu ton.

“Stok beras yang tersebar di masyarakat berdasarkan survei tersebut cukup. Artinya impor beras yang dilakukan ini hanya untuk mengisi stok CBP dan digunakan terbatas untuk stabilisasi harga. Sementara harga di tingkat petani tetap terjaga.” tuturnya.

Langkah lainnya yang ditempuh Bapanas dalam upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan adalah menggencarkan Gelar Pangan Murah (GPM) di seluruh provinsi dan kabupaten/kota, melakukan pemantauan ketersediaan dan harga pangan, melakukan fasilitasi distribusi pangan dari daerah surplus ke daerah defisit, dan rakor rutin pengendalian inflasi bersama Kemendagri.

Simak Juga : Kegembiraan Prabowo Diskusi dengan Para Pemred Media Nasional

Arief menegaskan, upaya tersebut tidak bisa dilakukan tanpa sinergi dan kolaborasi lintas sektor kementerian/lembaga, BUMN, asosiasi, pelaku usaha, serta media massa. Oleh karena itu, pola integrasi BUMN pangan menjadi faktor penting dalam membangun ekosistem pangan hulu hilir.

“Exit strategy-nya dengan dana murah dari perbankan yang sudah disetujui oleh Ibu Menkeu melalui PMK, sehingga ini akan segera kita implementasikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) telah mengimpor 18 ribu ton daging kerbau beku guna memenuhi stok pangan nasional saat periode Ramadhan dan Idul Fitri.

“Kedatangan stok daging impor oleh Bulog ini sangat dibutuhkan guna menjawab persoalan ketersediaan daging yang mengalami tren kenaikan permintaan saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri,” kata Direktur Umum Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas di Jakarta, Rabu (12/04/203).

Lihat Juga : Cegah Polarisasi Pemilu Serentak 2024, Jenderal Listyo Sigit Prabowo Kerahkan Personel Brimob

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close