BeritaPolitik

Bamsoet Kasih Wejangan ke Angkatan Muda Ka’bah: Jangan Baper!

BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI), Bambang Soesatyo, memberikan resep jitu kepada para generasi muda yang ingin terjun ke dunia politik, jika ingin sukses dan bertahan. Kuncinya adalah jangan terlalu terbawa perasaan (Baper) terhadap berbagai hal yang terjadi.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar) ini mengatakan, gesekan dan dinamika politik, baik di internal maupun eksternal sudah pasti tidak bisa dihindarkan. Karenanya, dibutuhkan keuletan dan kesabaran dalam mengarungi dunia politik.

“Kehadiran kalangan muda membuat politik Indonesia menjadi lebih berwarna warni, bergairah, dan penuh terobosan. Karena pada akhirnya, kalangan mudalah yang akan mewariskan bangsa ini. Kita yang sudah senior, tinggal Tut Wuri Handayani, di belakang memberikan dorongan,” kata pria yang akrab disapa Bamsoet ini, saat menerima Pengurus Angkatan Muda Ka’bah (AKB) di Gedung MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (29/09/2021).

Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Jawa Tengah VII ini, juga turut menceritakan perjalanan karirnya dari mulai menjadi wartawan hingga mendapatkan amanah sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ketua Komisi III DPR RI, Ketua DPR RI, dan kini sebagai Ketua MPR RI.

Perjalanan yang ditempuh penuh perjuangan dan lika-liku, dari mulai menjadi Pengurus AMPI, KOSGORO, SOKSI, hingga akhirnya menjadi Pengurus Pusat Partai Golkar.

“Perjuangan di daerah pemilihan Jateng 7 juga tidak mudah. Harus menghadapi empat kali kekalahan dalam Pemilu, baru kemudian bisa mendapatkan kursi DPR RI. Karenanya, kalangan muda yang kini sedang merintis perjalanan di dunia politik, tidak boleh gampang menyerah. Jadikan setiap kegagalan sebagai peluang untuk mendapatkan banyak pelajaran,” terangnya.

Bamsoet menekankan, periode bonus demografi yang saat ini dialami Indonesia, masih akan terus dialami dalam periode yang cukup lama. Bahkan, hingga tahun 2045 ketika usia kemerdekaan Indonesia mencapai satu abad, yang dikenal dengan era Indonesia Emas.

Diperkirakan di tahun tersebut, jumlah penduduk Indonesia mencapai 319 juta jiwa. Dari jumlah ini, sekitar 70 persennya, atau sebanyak 223 juta jiwa adalah kelompok usia produktif.

“Bonus demografi harus dijadikan momentum penting yang tidak boleh begitu saja kita lewatkan. Termasuk untuk membenahi politik Indonesia. Kaum muda yang dikenal dengan inovasi dan kreasi, adalah harapan bagi masa depan politik Indonesia yang lebih baik,” ujar alumnus Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia (STEI) Jakarta ini.

Adapun pada kegiatan itu, turut hadir Ketua Umum DPP APK, Rendhika D Harsono, Bendahara Umum DPP APK, Ainul Yaqin, serta pengurus lainnya seperti Rina Fitri dan Rice Baskoro.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close