BeritaHeadlinePolitik

Demokrat Kritik Pemerintah Terkait Pengecatan Ulang Pesawat Kepresidenan

BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Anwar Hafid, mengkritik Pemerintah RI terkait pengecatan ulang Pesawat Kepresidenan dari warna biru menjadi merah putih.

Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) ini mengatakan, alasan pengecatan pesawat itu dinilai sense of crisis. Pasalnya, hal ini dilakukan pada saat masa pandemi Covid-19.

Politikus Partai Demokrat ini juga menilai, lebih baik anggaran pengecatan pesawat tersebut digunakan untuk kebutuhan masyarakat yang saat ini terkena dampak pandemi Covid-19.

“Sebenarnya ini hanya soal sense of crisis,” kata Anwar, Rabu (04/08/2021).

Mantan Bupati Morowali dua periode ini menyampaikan, alasan Pemerintah RI mengenai pengecatan pesawat sudah diwacanakan sejak 2019 tidak masuk akal. Seharusnya, saat ini masih banyak yang lebih penting dilakukan Pemerintah RI ketimbang mengurusi pengecatan pesawat kepresidenan.

“Sebaiknya pembantu presiden berfokus membantu presiden untuk benar-benar berperang menghadapi pandemi, serta alokasi cat presiden lebih elegan diarahkan bagi kebutuhan tabung oksigen bagi rakyat,” imbuh Anwar.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) RI, Heru Budi Hartono menyampaikan, anggaran untuk pengecetan pesawat dan bahan kurang lebih dianggarkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 2 miliar.

“Kurang lebih segitu (Rp 2 M) bahan cat dan pengecatan,” ujar Heru, Selasa (03/08/2021).

Dia menyebutkan, pengecatan itu sudah direncanakan sejak 2019, sebagaimana dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-75 di tahun 2020.

“Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ. Namun, pada tahun 2019 pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin, sehingga yang dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan Pesawat RJ,” tandas Heru.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close