HeadlineOpiniPolitik

NasDem Tawarkan Golkar Cawapres, Pengamat Nilai Tidak Proporsional

BIMATA.ID, Jakarta – Direktur Eksekutif Nurjaman Center Indonesia Demokrasi (NCID), Jajat Nurjaman, turut menanggapi terkait penjajakan koalisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Golongan Karya (Golkar) dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Secara politis, menurut Jajat, koalisi pagi yang digagas Partai NasDem dengan menawarkan jatah kursi calon Wakil Presiden (Cawapres) Republik Indonesia (RI) kepada Partai Golkar dinilai tidak proporsional.

Meskipun hal tersebut baru sebatas gagasan, namun melihat porsi Partai Golkar sebagai peraih kursi terbanyak kedua di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tentu tawaran Cawapres sangat tidak elegan.

“Golkar ini bisa dikatakan sebagai partai induk yang berhasil mencetak nama-nama besar tokoh perpolitikan nasional. Selain itu, sikap politik Golkar juga tidak pernah lepas dari bagian kekuasaan dengan segudang pengalaman,” tuturnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (03/03/2021).

“Melihat porsi politiknya saat ini, sepatutnya justru Golkar yang lebih layak untuk mendapatkan jatah Capres dibanding Cawapres,” lanjutnya.

Jajat mengemukakan, isu kedekatan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Surya Paloh dengan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi alasan kuat Partai NasDem untuk menggelar konvensi.

Apalagi, jabatan Anies akan segera berakhir dengan batalnya penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2022. Melalui panggung konvensi Capres tersebut, maka sangat wajar jika terdapat pihak yang menyebut hanya untuk menaikan popularitas Anies.

“Membangun koalisi meski dianggap kepagian tentu itu sah-sah saja. Sebaliknya, di sinilah diperlukan kematangan dalam membangun komunikasi politik. Meskipun sudah banyak beredar nama yang dianggap sebagai kandidat kuat Capres 2024, tapi bisa saja ke depan akan terjadi kejutan,” ucapnya.

“Mengingat begitu dinamisnya perpolitikan nasional saat ini, untuk itu jatah politik proporsional yang ditawarkan juga perlu diperhatikan, karena akan berdampak penting dalam membangun sebuah koalisi,” pungkasnya.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close