HukumNasional

Polisi Diminta Jangan Asal Tangkap

BIMATA.ID, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengetakan, aparat kepolisian hendaknya tidak asal menangkap para aktivis yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja. Kepolisian, diminta transparan menjelaskan secara detail apa saja alasan sebenarnya dari penangkapan sejumlah aktivis tersebut.

“Jadi kami berharap kepolisian menjelaskan kepada publik secara detail apa-apa yang menjadi masalah, sehingga orang-orang tersebut ketangkap, satu per satu, kasus per kasus. Misalnya persoalannya apa? ITE. ITE di mana? Di Facebook. Di Facebook ngomongnya apa? Si B apa juga?” kata Habiburokhman kepada wartawan, Jakarta, Rabu (14/10/2020).

Terlebih, Habiburokhman menilai, ada unsur politik di balik penangkapan sejumlah aktivis tersebut. Anggota Komisi III DPR RI itu pun mengingatkan polisi atas potensi timbulnya salah persepsi.

“Karena saya pikirkan ini terkait juga dengan hal-hal politik. Jangan sampai timbul praduga macam-macam bahwa polisi itu bersikap respresif,” ujarnya.

Habiburokhman juga menyatakan, penjelasan secara detail dari kepolisian akan menghilangkan persepsi publik bahwa polisi tidak asal tangkap seperti di masa era orde baru.

“Jadi nggak ada lagi cerita kaya di masa lalu, asal tangkap, asal tahan,” tegas Habiburokhman.

Seperti diketahui, Bareskrim Polri menangkap petinggi dan anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Total ada 8 anggota KAMI Medan dan Jakarta yang ditangkap. Rinciannya, 4 orang berasal dari KAMI Medan dan 4 orang dari KAMI Jakarta.

“Medan KAMI: Juliana, Devi, Khairi Amri, Wahyu Rasari Putri. Jakarta: Anton Permana, Syahganda Nainggolan, Jumhur, Kingkin,” ungkap Awi pada Selasa (13/10).

Polri sendiri telah menjelaskan latar belakang penangkapan 8 tokoh KAMI, tapi tidak secara detail. Polri menyebut mereka bermula dari percakapan di grup WhatsApp yang disebut mengerikan.

“Ini terkait demo omnibus law yang berakhir anarkis. Patut diduga mereka-mereka itu tadi memberikan informasi yang menyesatkan, berbau SARA dan penghasutan-penghasutan itu. Kalau rekan-rekan ingin membaca WA-nya ngeri,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/10).

Selain aktivis KAMI, kepolisian juga menangkap 10 kader PB PII, Selasa (13/10/2020) malam.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close