BeritaInternasionalNasionalPolitik

Joko Widodo Ajukan 31 Nama Calon Duta Besar ke DPR

BIMATA.ID, JAKARTA- Presiden Joko Widodo mengajukan 31 nama calon duta besar kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Uji kepatutan dan kelayakan terhadap para dubes dilakukan Komisi I DPR pada Selasa (16/6/2020) hari ini. Dari 31 nama yang diajukan, pejabat karier Kementerian Luar Negeri mendominasi.

Namun, ada juga nama-nama non-karier yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk politisi dan relawan pendukung Jokowi pada Pilpres 2019. Dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), ada nama Heri Akhmadi yang diajukan sebagai dubes Jepang merangkap Federasi Mikronesia.

Heri adalah politisi senior partai banteng yang sudah tiga periode duduk di Senayan, yakni pada 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014. Ia juga sempat menjabat Kepala Balitbang DPP PDI-P pada 2015-2020. Selanjutnya dari Partai Golkar, ada Roem Kono yang diajukan menjadi dubes RI untuk Bosnia Herzegovina. Roem kono menjadi anggota DPR sejak 2009-2014, kemudian 2014-2019. Saat ini ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Golkar.

Kemudian, dari Partai Bulan Bintang (PBB) ada Sukmo Harsono yang menjadi Dubes RI di Republik Panama merangkap Republik Honduras, Republik Kosta Rika, dan Republik Nikaragua. Saat ini Sukmo menjabat wakil ketua umum di PBB.

Dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ada Iwan Bogananta yang diajukan sebagai calon dubes RI untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Mekedonia. Saat ini Iwan menjabat sebagai bendahara umum di PKPI. Selain itu, ada juga pendukung Jokowi pada pilpres lalu yang tak tergabung dalam parpol.

Salah satunya mantan Menteri Perdagangan M Luthfi yang menjadi calon dubes RI di Amerika Serikat. Saat Pilpres 2019, Luthfi aktif dalam kelompok Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas). Di organisasi itu Luthfi menjabat sebagai dewan pengarah.

Ada juga Hildi Hamid yang saat Pilpres 2019 menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf di Kalimantan Barat. Hildi diajukan menjadi dubes untuk Republik Azerbaijan. Selain itu, ada pula nama Suryopratomo yang merupakan eks Direktur Pemberitaan Metro TV. Sebelum bergabung dalam perusahaan media milik Surya Paloh ini, Suryopratomo merupakan Pimpinan Redaksi Harian Kompas.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close