BIMATA.ID, Bandung- Tingkatkan kualitas demokrasi pada anak muda atau yang biasa disebut generasi milenial Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI) menggelar seminar nasional yang bertemakan “Keterbukaan Informasi Publik dalam Mendorong Aksesitas Generasi Z yang Berperan Aktif untuk Sukseskan Pemilu” di Bandung, Senin (27/02/2023).
Saat menjadi narasumber dalam seminar tersebut, Anggota Bawaslu RI Totok Hariyono mendorong kaum milenial, untuk gotong-royong bersama Bawaslu mencegah pelanggaran dan sengketa proses pemilu. Salah satunya dengan melek informasi kepemiluan.
Baca Juga: Survei Indostrategi, Prabowo Unggul di Semua Kategori Dibanding Ganjar-Anies
“Gotong-royong bersama Bawaslu dan generasi muda meningkatkan partisipasi dalam pencegahan pelanggaran dan sengketa proses pemilu. Untuk itu generasi muda harus melek informasi guna meningkatkan kualitas demokrasi,” kata Totok Hariyono.
Dalam kesempatan tersebut Totok juga menyampaikan harapannya, agar generasi milenial saat ini dapat berperan aktif membantu Bawaslu RI melalui pengawasan partisipatif gotong royong menciptakan iklim keterbukaan informasi pada pemilu Tahun 2024 mendatang, guna mencegah terjadinya fenomena berita politik hoaks, ujaran kebencian, dan SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) yang menyesatkan masyarakat dan digunakan untuk menyerang lawan politik.
Simak Juga: PAPERA Majalengka Sasar Pasar Raih Dukungan Pedagang untuk Prabowo 2024
“Untuk itu Bawaslu mengharapkan peran generasi muda melalui pengawasan partisipatif gotong-royong menciptakan iklim keterbukaan informasi pada Pemilu Tahun 2024,” imbuhnya.
Totok menerangkan, bahwa konsep kolaborasi gotong-royong Bawaslu dengan generasi milenial salah satunya, dengan mensosialisasikan kepada generasi muda untuk aktif mencari tahu proses, tahapan dan jadwal Pemilu Tahun 2024.
Cek Juga: Berjaya pada 2019, Muzani Minta Masyarakat Riau Kembali Dukung Prabowo 2024
Selain itu, dirinya melanjutkan, bahwa generasi milenial saat ini juga diminta aktif mengecek apabila sudah memiliki hak pilih namun belum terdaftar dalam data pemilih serta melaporkan ke Posko Kawal Hak Pilih Bawaslu yang telah dibuat atau dibentuk.
“Generasi muda yang sadar terhadap haknya untuk melaporkan kepada Bawaslu jika terjadi potensi pelanggaran-pelanggaran pemilu,” pungkasnya.
