BIMATA.ID, JAKARTA- Gabungan Pengusaha Seluruh Indonesia (Gapensi) Kabupaten Lebak, Banten mengapresiasi produksi pangan tidak mengimpor dari luar negeri.
“Kita berharap Pemerintah terus mengoptimalkan ketersediaan pangan, karena menjadikan cadangan strategis nasional di tengah pandemi COVID-19 itu,” kata Ketua Gapensi Kabupaten Lebak Muhammad Nabil Jayabaya.
Petani terus mengoptimalkan gerakan percepatan tanam untuk memenuhi ketersediaan pangan.
Berdasarkan laporan dari Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) bahwa sejak tiga tahun terakhir ini tidak impor beras yang didatangkan dari Thailand dan Vietnam.
“Kami mengapresiasi produksi pangan di kita itu tidak impor dan terus meningkat produksi di tengah pandemi, sehingga persediaan beras melimpah dan surplus.” katanya menjelaskan.
Dirut Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso belum lama ini menyatakan produksi pangan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia. Dengan memiliki cadangan beras pemerintah (CBP) 1,452 juta ton.
Perum Bulog telah membuktikan melakukan ekspor ke luar negeri dan sudah dilakukan pengemasan beras tersebut. Namun terkendala adanya pandemi COVID-19.
Permintaan ekspor beras ke luar negeri tersebut sebanyak 100 ton/bulan dan akhirnya negara itu membatalkannya.
“Kami minta jajarannya agar terus menyerap gabah dan beras petani sebanyak-banyaknya. Dan tidak mendatangkan beras impor itu,” kata Muhammad Nabil menjelaskan.