Bimata

Layanan Kesehatan Gratis oleh Partai Gerindra: Inisiatif Sosial dan Perhatian Kesehatan ke Warga  Desa Cipeundeuy

BIMATA.ID, Sukabumi — Pada tanggal 8 Februari 2024, desa Cipeundeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi menjadi saksi dari layanan kesehatan dan pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh DPP Partai Gerindra. 

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sosial dan politisasi yang dilakukan oleh partai tersebut dalam peringatan Hari Ulang Tahun Partai Gerindra yang ke-16 serta sebagai ajang silaturahmi dengan masyarakat.

Acara ini dihadiri oleh Satrio Dimas Adityo, MBA, Calon Anggota DPR RI nomor urut 2 untuk daerah pemilihan Jawa Barat IV, dan Taufik Guntur, Caleg DPRD Kabupaten Sukabumi nomor urut 1 Dapil 6 Kabupaten Sukabumi. Mereka bergabung dengan masyarakat setempat untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh tim medis yang dikirim khusus dari Jakarta.

Minta Masyarakat Tenang, TKN Prabowo-Gibran Sebut Film Dirty Vote Berisi Fitnah

Dalam sambutannya, Taufik Guntur menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial Partai Gerindra dalam menyambut peringatan ulang tahun partai serta sebagai bagian dari kampanye politiknya di Pileg Kabupaten Sukabumi 2024. 

Sementara itu, Satrio Dimas Adityo, MBA menyampaikan salam kepada tim medis dan mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam acara tersebut.

Jasmine Setiawan, Ketua Layanan Kemanusiaan DPP Partai Gerindra, juga turut hadir dalam acara tersebut. 

Dia menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk membantu masyarakat serta memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Setelah pendaftaran, peserta menjalani pemeriksaan tensi, pemeriksaan dokter, dan diberikan obat sesuai dengan resep dokter.

Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis berlangsung hingga pukul 15.30 WIB dengan total 215 orang yang berhasil ditangani. Acara ini menunjukkan upaya politik partai untuk mendapatkan dukungan masyarakat sekaligus memberikan pelayanan sosial yang dibutuhkan. 

Meski demikian, beberapa pihak mungkin melihat kegiatan semacam ini sebagai politisasi isu kesehatan untuk kepentingan politik partai, yang seharusnya terpisah dari kegiatan sosial murni.

*****

Exit mobile version