BIMATA.ID, Bali – Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Herwyn Jefler H Malonda mengajak para mahasiswa untuk terus berperan sebagai agen pengawasan dalam Pemilu 2024 yang sedang berlangsung saat ini. Ia percaya bahwa salah satu cara bagi mereka untuk melaksanakan peran tersebut adalah dengan aktif memantau dan mengawasi setiap pelanggaran yang mungkin terjadi di sekitar mereka.
Menurut Herwyn, semangat dan energi positif para pemuda yang sedang bergerak aktif harus diarahkan menuju hal-hal yang positif, salah satunya adalah berkontribusi untuk mewujudkan Pemilu yang bersih dan transparan serta mengeliminasi kesempatan bagi pihak-pihak yang berpotensi melakukan tindakan curang. Herwyn juga mengingatkan bahwa pelanggaran tidak hanya terjadi karena niat jahat, tetapi juga karena kesempatan yang ada.
“Kami sangat berharap agar para mahasiswa, yang merupakan bagian integral dari masyarakat, bersedia berperan aktif dan partisipatif dalam pemantauan dan pengawasan seluruh proses Pemilu,” ujar Herwyn saat berbicara dalam Dialog Pesta Demokrasi yang diadakan di Universitas Udayana, Bali, pada Minggu (29/10/2023).
Baca Juga : Prabowo Beberkan Makan Siang yang Disantap bareng Jokowi dan Bacapres Lainnya, Soto plus Lontong
Herwyn menjelaskan bahwa tujuan partisipasi masyarakat dalam pemilu adalah untuk menjaga kualitas seluruh proses dan hasil pemilu, meningkatkan legitimasi proses tersebut, merangsang partisipasi politik seluruh masyarakat, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penyelenggaraan pemilu yang aman, damai, tertib, dan lancar.
“Tujuan utama kami adalah memperjuangkan kepentingan masyarakat. Kami bertekad untuk memastikan bahwa hak konstitusional setiap warga negara dihormati,” katanya.
Menurut Herwyn, para mahasiswa memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran Pemilu, termasuk mencegah pemilihan yang terpilih hasil manipulasi atau adanya praktik pembelian suara.
Simak Juga : Prabowo Usai Undangan Makan Siang Jokowi dan Tiga Bacapres: Suasana Akrab
Dirinya meminta para mahasiswa untuk memastikan bahwa Pemilu ini berlangsung demi kepentingan masyarakat dalam memilih pemimpin eksekutif dan wakil rakyat di lembaga legislatif yang berkualitas dan amanah, bukan untuk kepentingan pihak tertentu yang dapat merusak kualitas dan integritas seluruh proses dan hasil Pemilu.
“Salah satu bentuk nyata dari partisipasi dalam Pemilu adalah mencegah tindakan kecurangan. Mari kita bersama-sama, dengan semangat moral, menciptakan efek penangkalan (deterrence effect) bagi mereka yang berpotensi melakukan kecurangan. Inilah salah satu tujuan utama partisipasi mahasiswa dalam Pemilu,” ujar Herwyn, yang juga menjabat sebagai Kordiv SDM dan Organisasi di Bawaslu.
