Bimata

Kewaspadaan Pemerintah Terkait Risiko Pelemahan Ekonomi Global

BIMATA.ID, Jakarta- Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kekhawatiran akan dampak ketidakpastian ekonomi global pada kinerja ekonomi Indonesia itu terutama didasari oleh perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini yang hanya berkisar 2,8 persen.

Ketidakpastian yang menyelimuti sebagian negara maju juga menjadi salah satu faktor.

BACA JUGA: Survei SPIN: Prabowo Menteri dengan Kinerja Paling Konkret, Elektabilitas Meningkat

Ia mencontohkan Amerika Serikat sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia yang sedang dihadapkan pada inflasi yang tinggi, dan permasalahan perbankan sebagai dampak dari kebijakan tingginya suku bunga acuan. Selain itu di kawasan Eropa, perang Rusia dan Ukraina masih cukup berdampak buruk terhadap kinerja perekonomiannya, dan perekonomian China saat ini yang dilanda permasalahan geopolitik.

“Ini yang kemudian harus kita lihat sebagai environment yang harus kita waspadai bagi KSSK. Potensi rambatannya tadi pertama, ke dalam kinerja perekonomian kita, karena ekspor, impor, harga komoditas, capital flow, itu semuanya akan sangat dipengaruhi oleh suasana global. Kemudian rambatan kepada stabilitas sistem keuangan menjadi topik yang memang menjadi kerja atau tugas dan tanggung jawab KSSK. Maka, kami akan melihat kepada seluruh aspek stabilitas sistem keuangan,” ungkap Sri.

BACA JUGA: Prabowo Sering Unggul di Musra Relawan Jokowi, Salah Satu Faktor Tingginya Elektabilitas

Sejauh ini kinerja perekonomian yang diraih Indonesia cukup positif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan-I tahun 2023 tumbuh sebesar 5,03 persen secara tahun-ke-tahun.

Angka tersebut, ujar Sri, sangat baik di saat beberapa negara justru mengalami perlambatan ekonomi dan inflasi tinggi yang belum mereda. Ia menuturkan, kuatnya perekonomian tanah air, sejauh ini karena ditopang oleh pertumbuhan ekspor yang cukup tinggi, membaiknya konsumsi swasta dan pemerintah, serta meningkatya investasi nonbangunan.

Oleh karena itu meskipun situasi global masih diliputi ketidakpastian, pemerintah cukup optimis ekonomi nasional akan tumbuh di atas lima persen.

BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Fasilitasi ODGJ di Kuningan untuk Berobat

“Ke depan pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap kuat. Prakiraan ini didukung oleh konsumsi swasta yang diperkirakan akan makin baik seiring dengan meningkatnya mobilitas, membaiknya keyakinan konsumen, dan juga menguatnya daya beli, sebagai dampak dari penurunan inflasi yang terjadi di Indonesia. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan Indonesia untuk tahun 2023 ini diperkirakan akan bias ke atas dalam kisaran 4,5-5,3 persen,” jelasnya.

 

Exit mobile version