BeritaEkonomiEnergiNasional

Inilah Alasan Pemrintah Belum Menaikan Harga LPG

BIMATA.ID, Jakarta- Kementerian Keuangan masih terus mengkaji wacana kenaikan harga LPG 3 Kg dan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Pemerintah memastikan akan melihat kondisi pemulihan ekonomi selain mempertimbangkan potensi pembengkakan belanja untuk subsidi.

“Ini tentu semua harus kita kaji, dan karena itu kita akan melihatnya secara hati-hati,” kata Wakil Menteri Keuangan (Menkeu), Suahasil Nazara, Rabu (20/04/2022).

Dirinya menyebutkan, kebijakan terkait subsidi LPG dan Pertalite ini merupakan bagian dari pertimbangan terhadap pemulihan ekonomi. Apalagi, pemulihan ekonomi domestik kini juga menghadapi tantangan baru kenaikan harga komoditas akibat perang di Ukraina. Kenaikan harga di tingkat global ini berpotensi mendorong adanya imported inflasi.

Di samping itu, pemerintah juga perlu memperhatikan dari sisi belanja negara. Kenaikan harga komoditas tentu akan mendorong belanja subsidi energi membengkak. Realisasi sampai kuartal pertama tahun ini saja nilainya sudah membengkak 80% dari tahun lalu.

“Tentu kita harus mencari keseimbangan yang paling pas berapa besaran subsidi yang harus dilakukan untuk tetap menjadi proses pemulihan masyarakat tetap berlanjut,” ujarnya.

Sebelumnya, sinyal kenaikan harga LPG dan Pertalite ini diutarakan oleh Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut B Pandjaitan. Ia menyebut kenaikan akan dilakukan secara bertahap menyusul penyesuaian harga yang sudah dilakukan untuk BBM jenis Pertamax awal bulan ini.

“Overall akan terjadi (kenaikan) nanti Pertamax, Pertalite, kalau Premium belum. Juga gas yang 3 Kg (akan naik),” jelas Luhut, Jumat (01/04/2022).

Wacana kenaikan harga ini terutama LPG kembali dipertegas oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam rapat dengan DPR pekan lalu.

Kementerian ESDM berencana melakukan penyesuaian harga formula LPG 3 Kg sekaligus harga ecerannya demi mengurangi beban subsidi energi dalam APBN.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close