HeadlineNasionalPolitik

Terkait Ibadah Haji Tahun 2022, Abdul Wachid Minta Menag Segera Negosiasi Dengan Pemerintah Saudi

BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Abdul Wachid, meminta kepada Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama RI untuk segera melakukan negosiasi dengan Pemerintah Arab Saudi terkait pelaksanaan ibadah haji pada tahun 2022 mendatang.

Menurutnya, selama dua tahun terakhir atau selama pandemi COVID-19 ini, masyarakat menunggu-nunggu informasi kapan dapat dibukanya kembali ibadah yang tercantum dalam rukun Islam ke-5 tersebut. Meski begitu, Abdul Wachid mengapresiasi langkah Kementerian Agama RI yang saat ini telah membuka kesempatan bagi warga Indonesia untuk kembali melakukan ibadah umrah.

“Menteri sudah melakukan pembukaan umrah untuk bulan ini, ini adalah langkah bagus yang kita apresiasi. Meski pun sempat dibuka dan ditutup lagi, ini juga mendapatkan perhatian dari masyarakat, karena yang daftar umrah cukup banyak,” terang Wachid dalam rapat kerja Komisi VIII DPR RI dengan Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Kesehatan, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (17/1/2022).

Ketua DPD Gerindra Provinsi Jawa Tengah ini mengungkapkan, bahwa DPR RI akan terus berkoordinasi agar Pemerintah Indonesia dapat memberangkatkan haji mau pun umrah bagi WNI di tahun ini. Lanjutnya, pembahasan akan dikebut mengingat waktu yang tersedia tinggal tersisa 2 bulan.

“Mudah-mudahan umrah yang akan dilaksanakan ini berhasil. Jemaah umrah dan haji kita sehat dan pulang tidak membawa dampak COVID yang saat ini ada varian baru Omicron,” jelasnya.

Mengenai kuota, DPR RI masih akan mengkaji lebih jauh di Panitia Kerja (Panja) Haji, terutama masalah kesehatan. Kajian tersebut nantinya akan mencari solusi agar adanya tambahan anggaran baru akibat pandemi COVID-19 tersebut tidak dibebankan kepada jemaah.

“Harus berapa yang kita terima kalau kita mendapatkan kuota 100 persen, menyangkut masalah anggarannya harus kita siapkan. Saya berharap ini adalah ibaratnya (dibebankan) kepada negara kita, di APBN. Jadi masyarakat ini yang sudah menunggu (antrean keberangkatan haji) tidak mendapatkan beban anggaran lagi. Dan jumlah tenaga medis harus ditambah, baik di sini (Indonesia) maupun di sana (Arab Saudi),”tuturnya.

Wachid mengaku optimis di tahun 2022 ini jemaah haji Indonesia dapat diberangkatkan. Ia menilai COVID-19 ada kecenderungan mereda dan varian saat ini tidak seganas sebelumnya. Terlebih, Pemerintah Arab Saudi saat ini membuka umrah kembali sejak 2021 lalu dan telah diuji coba.

“Saya yakin, lebih yakin lagi sekarang ini Pemerintah Arab Saudi sudah mengajak pembicaraan persiapan untuk 2022. Dan masyarakat juga akan mohon doanya bersama-sama kita agar pelaksanaan jemaah haji 2022 bisa dilaksanakan,” tutupnya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close