BeritaPolitik

Robert Rouw Kritisi Wacana Kenaikan Tarif KRL Commuter Line

BIMATA.ID, Jakarta – Wacana penaikan tarif dasar KRL Commuter Line sebesar Rp 5 ribu menuai kritikan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI). Rencana ini dianggap bisa membebani masyarakat.

“Kalau itu (kenaikan tarif) dilakukan, berarti pemerintah tidak punya rasa peduli terhadap masyarakat,” ungkap Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Robert Rouw, melalui keterangan tertulis, Rabu (19/01/2022).

Robert menyebut, perekonomian masyarakat dinilai baru tahap perbaikan. Setidaknya, pergerakan masyarakat tidak terbebani dengan penaikan tarif dasar KRL.

“Ekonomi masyarakat baru mau tumbuh, sudah mulai usaha, mulai kerja. Eh, tiba-tiba dikasih begini, kan kurang tepat lah,” imbuhnya.

Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini menyampaikan, pandemi Covid-19 membuat beban kehidupan masyarakat menjadi berat. Hal ini ditambah dengan penaikan harga kebutuhan pokok seperti minyak, beras, dan gas.

Robert menilai, saat ini sangat tidak tepat Pemerintah RI menaikkan tarif KRL dan meminta untuk ditunda.

“Tidak pantas lah dinaikan pada saat ini. Jika situasi lebih baik lagi, daya beli masyarakat tumbuh dan meningkat baru kemungkinan dinaikan,” papar legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Papua ini.

Dirinya mengatakan, Komisi V DPR RI bakal memanggil Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Selain menunda, komisi yang membidangi transportasi ini akan mempertanyakan alasan Pemerintah RI mewacanakan penaikan tarif KRL tersebut.

“Setelah bertemu PUPR, kita rapat dengan Menhub. Pada saat rapat nanti, kita akan mempertanyakan alasannya apa,” kata Robert.

Sebelumnya, Kasubdit Penataan dan Pengembangan Jaringan Direktorat Lalu Lintas dan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub RI, Arif Anwar mengemukakan, tengah mengkaji rencana kenaikan tarif KRL Commuter Line. Kebijakan ini berlaku pada April 2022.

Penaikan tarif dasar KRL diwacanakan sebesar Rp 2 ribu, dari Rp 3 ribu menjadi Rp 5 ribu untuk 25 Km pertama. Sedangkan 10 Km selanjutnya, bakal dikenakan penambahan biaya Rp 1.000.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close