BIMATA.ID, Jakarta- Bank Indonesia (BI) optimistis ekonomi Indonesia tumbuh positif pada 2022 di mana kunci pertumbuhan ekonomi nasional ada di DKI Jakarta.
Hal ini mengingat DKI Jakarta berkontribusi sangat besar terhadap ekonomi nasional. Terkait kebangkitan ekonomi pasca terdampak pandemi ini, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai langkah penting untuk mengatasi masalah kesehatan juga dilakukan di DKI Jakarta.
“Jakarta tumbuh, indonesia tumbuh, dan itu kenapa langkah di Jakarta penting. Perlunya untuk segera dan perkuat herd immunity dan vaksin booster, ini penting, agar terjadi imunitas massal dan bisa buka sektor ekonomi, itu kunci sebagai prasyarat pertumbuhan ekonomi,” ujarnya, Jumat (24/12/2021).
Perry menyebut selain dari mengatasi masalah kesehatan, ia menyoroti untuk Jakarta memperkuat sektor manufaktur.
“Karena itu (Manufaktur) sumber pertumbuhan ekonomi tinggi. Kemudian, aspek yang berkaitan dengan digitalisasi itu penting, inklusif juga penting. Jakarta besar, tapi pertumbuhan ekonomi Jakarta perlu inklusi, misalnya di Tanah Abang ini juga jadi harus inklusi dan gimana hijaukan (ekonomi) Jakarta,” jelasnya.
Dia menyampaikan, DKI Jakarta sebagai pusat ekonomi dan keuangan Indonesia memiliki peran penting. Melihat konsumsi rumah tangga Jakarta yang tinggi dalam memengaruhi output secara nasional.
DKI Jakarta juga memiliki kontribusi terhadap 21 persen besaran konsumsi rumah tangga di Pulau Jawa. Diikuti Balinusra 7 persen, Kalimantan 6 persen, Sumatera 5 persen, dan Sulampua 4 persen.
“Di Sektor keuangan, DKI jakarta juga memegang penting, Outstanding kredit di DKI Jakarta mencapai 29 persen dari kredit nasional. Simpanan masyarakat DKI Jakarta mencapai 49 persen dari total simpanan nasional,” tulis paparannya.
Sedangkan, di sisi sistem pembayaran, khususnya non-tunai, dari total Rp 7,361 triliun transaksi, 40 persen bersumber dari transaksi di DKI Jakarta.
(ZBP)