Bimata

Menhan Prabowo, Menteri Yang ‘Bukaann maeenn’

Penulis : Ti Kama

BIMATA.ID, Opini — Pada bulan September yang lalu, saya pernah menulis soal sikap lunak Prabowo Subianto menyikapi kisruh di laut Natuna. Tulisan itu sengaja saya labeli (part 1). Artinya, akan ada tulisan selanjutnya yang mengulas hal serupa. Namun, beberapa minggu belakangan saya memang urung untuk melanjutkan tulisan itu. Bukan karena tak punya bahan. Lagi pula saya tidak akan pernah kehabisan bahan jika harus menulis dan menceritakan soal Prabowo Subianto.

Jika saudara adalah satu dari sekian sedikit orang yang menikmati tulisan saya, tentu saudara pernah membaca pada tulisan sebelumnya, pada paragraf ke 12. Jika saya tidak salah mengingatnya, pada tulisan dan paragraf itu, saya mencantumkan catatan dari Global Firepower. Bahwa mana dalam catatan situs pemeringkat militer dunia tersebut, mencatatkan  kekuatan militer Indonesia berada dalam peringkat 16 dunia. Alias 20 besar dari seluruh negara dunia yang memiliki track record kekuatan militer terbaiknya.

Lantas kemudian apa yang ingin hendak saya bicarakan melalui tulisan kali ini tentang Prabowo Subianto? Saya kira bukan soal pernyataan Sekjen Gerindra kemarin yang mengatakan bahwa Prabowo siap bertarung kembali pada perhelatan pemilihan Presiden di 2024 mendatang. Bukan soal argumen jubir Prabowo yang turut angkat bicara soal pernyataan orang nomor dua di Gerindra itu. Bahkan saya tidak ingin membicarakan hasil dan sebaran beberapa lembaga survey yang mencantumkan nama Prabowo Subianto pada urutan pertama elektabilitas calon Presiden mendatang.

Kenapa? Karena bagi saya secara pribadi mengenai hal-hal di atas, sudah ada yang mengaturnya. Terlepas dari personalitas Prabowo Subianto, saya kira ada kerja-kerja kolektif partai dan para kader yang bertugas dan bertanggung jawab dalam memenangkan Prabowo menjadi orang nomor 1 di Republik ini. Hanya saja, sebagai orang yang gandrung kepada beliau, tentu saja harapan dan cita-cita ingin menjadikan Prabowo Subianto sebagai Presiden adalah sebuah keharusan yang patut diperjuangkan. Dan saya sedang melakukan ikhtiar itu.

Kembali pada catatan Global Firepower. Baru-baru ini situs perangkingan kekuatan militer dunia itu, merilis bahwa Indonesia menempati urutan pertama dalam hal kekuatan militer se- Asia Tenggara. Bukan maenn.. kenyataan lainnya hal itu terjadi hanya ketika Prabowo menjadi Menteri Pertahan Indonesia. Keren sekali pak Menhan kita ini!

Selanjutnya, saya teringat dengan kalimat seorang penulis kenamaan Inggris, Gilbert Keith Chesterton. Dalam catatannya ia pernah menulis sebuah kalimat yang memberikan pemahaman bahwasanya satu-satunya perang yang dapat dipertahankan adalah perang pertahanan. Dan saya kira seorang Prabowo Subianto bisa jadi sedang merealisasikan apa yang menjadi pernyataan Gilbert. Prabowo berfokus pada tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang yang dipercayakan mengurus pertahanan nasional kita. Jika pertahanan nasional dibagi menjadi tiga unsur utama: soft power, hard power dan smart power , maka bisa jadi Prabowo berada dalam unsur pertama itu dalam pertahanan nasional kita.

Meletakkan Prabowo pada unsur pertama tentu saja bukan sekadar spekulasi atau kegabutan saya dalam menambah bahasa tulisan dan obrolan kali ini. Tapi, itu bisa jadi sebuah realitas yang ada. Alasannya sederhana. Mengenai hal ini, sebanyak yang kita lihat dan terpantau dari radar pemberitaan nasional, Menhan Prabowo kerap melakukan kunjungannya ke luar negeri dan tentu saja itu bukan semata-mata menggugurkan perjalanan dinas seorang pejabat negara. Justru sebaliknya, kehadiran Prabowo ke negara-negara luar adalah intrik dari soft power  itu sendiri.

Bukan tidak mungkin, seorang mantan panglima tempur tidak memahami akan soal itu. Prabowo tahu apa yang harus ia lakukan ketika hendak datang bertamu ke negara luar. Secara personal bisa jadi Prabowo punya suatu kemampuan dan kapasitas untuk “membujuk” dan mempengaruhi aktor negara lain melalui daya tarik ideologi, budaya bahkan jika itu melalui jalur kehormatan bangsa kita. Hasil akhirnya kita sedang menikmati upaya dan kerja keras beliau. Lihat saja bagaimana ia mampu membawa pulang teknologi kapal perang canggih berjenis firegate tipe arrowhead dari Inggris, pada bulan lalu.

Bukan maeeennnn…..

Pada akhirnya hal yang patut kita nanti-nantikan ke depannya adalah gebrakan seorang Prabowo Subianto apabila ia diamanhkan oleh seluruh rakyat Indonesia menjadi Presiden.

Bukan maeeennnn…

Exit mobile version