BeritaKomunitasPolitikRegionalUmum

Lomba Mural Seniman, Karya yang Paling Cepat Dihapus Aparat Dapat Nilai Lebih

BIMATA.ID, Yogyakarta- Maraknya penghapusan mural yang dilakukan pemerintah, memanggil jiwa para pemuda Yogyakarta untuk menggelar aksi “Gejayan Memanggil” yang mengajak para seniman untuk mengikuti lomba mural. Lomba ini merupakan respon masyarakat dari sikap pemerintah yang responsif destruktif dan anti kritik.

Humas lomba mural “Gejayan Memanggil” Mimin Muralis, penghapusan mural yang terjadi di beberapa daerah merupakan tanda bahwa generasi sekarang merupakan generasi yang tertekan dengan kebijakan pemerintah.

“Kami berusaha melihat generasi sekarang yang tertekan dengan kebijakan pemerintah menangani pandemi dengan cara otoriter,”ungkap Mimin.

Padahal, saat ini mural di berbagai negara justru digunakan sebagai daya tarik wisata, sedangkan di Indonesia justru sebaliknya, mural dianggap kriminal.

“Padahal itu suara oligarki yang punya uang untuk menyewa papan reklame dan mencetak spanduk banner yang merusak pemandangan kita secara estetik dan politik,” kata dia.

Langkah penghapusan mural atau gambar di dinding yang diambil oleh pemerintah ini dinilai keliru. Seharusnya gambar-gambar yang tersaji di jalanan ini mendapatkan apresiasi seperti yang dilakukan oleh bangsa Eropa.

“Kita lihat negara-negara Eropa dalam mereformasi politiknya dan negara-negara post kolonial yang merdeka, mereka banyak bertebaran mural-mural yang sifatnya membangun meskipun itu dianggap kritis dan mengancam para politisi,” jelas dia.

Dalam lomba mural kali ini ada beberapa kriteria yang menjadi penilaian yaitu keberanian, semangat melawan, diapresiasi rakyat, tidak menyinggung suku, agama, ras antargolongan (SARA). Mural yang cepat mendapatkan respon atau dihapus oleh aparat mendapatkan nilai lebih karena hal itu menunjukkan tidak ada apresiasi, atau pemerintah tidak merespon dengan kebijakan yang jelas seperti tidak menerapkan UU Karantina dan memenuhi kebutuhan rakyat.

“Presiden juga bukan tugasnya bagi-bagi sembako di jalan tugasnya menerapkan kebijakan sesuai dengan kebutuhan rakyat banyak bukan segelintir oligarki politik/bisnis yang ada di kekuasaan,” kata dia.

 

(Bagus)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close