BIMATA.ID, Makassar – Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem), Ahmad Ali menuturkan, Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) yang dilaksanakan di beberapa wilayah sebagai upaya untuk menatap pesta politik 2024 mendatang.
“Target kami menang 2024. Sakit jiwa jika mau menang dan hanya berdiam diri. Kami ingin meraih mimpi dengan kerja nyata,” tutur Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ini, di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (29/03/2021).
Ahmad Ali menguraikan, partai politik (parpol) merupakan kompetisi untuk mendapatkan kekuasaan. Akan tetapi bukan hanya kekuasaan, namun yang terpenting adalah bagaimana memberikan kesejahteraan masyarakat.
“Sebagai parpol selalu kekuasan untuk kesejahteraan, tidak bisa lepas dari itu. Kita di Nasdem selalu mengutamakan kesejahteraan rakyat. Bagaimana lahirkan kesejahteraan,” urai Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) ini.
Untuk menatap Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, saat ini Partai NasDem tengah fokus membangun akar rumput di masyarakat. Tidak hanya pada tataran Kabupaten dan Kota, melainkan juga sampai ke tingkat RT/RW.
“Kami masih fokus membangun struktur partai. Semua desa, RT/RW, bendera NasDem berdiri di sana, yang nantinya akan jadi mesin di Pemilu dan Pilkada,” tandas pria kelahiran Wosu, 16 Mei 1969 ini.
Terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel mendatang, Ahmad Ali menyampaikan masih terbuka lebar. Namun, ia memastikan siapapun yang akan diusung merupakan orang yang berkomitmen untuk kesejahteraan masyarakat.
“Pertanyaan adalah ada apa dengan Gubernur sekarang? Kita lihat Gubernur bagus tidak. Kalau bagus kenapa harus diganti. Jika tidak bagus, kita cari yang lain yang lebih bagus,” ucap mantan Anggota DPRD Kabupaten Morowali ini.
“Sekarang kita fokus konsolidasi internal. Apakah dorong kader. Semua ada kemungkinan. Siapapun yang diusung nanti adalah orang yang komitmen terhadap kesejahteraan rakyat. Minimal jangan tinggalkan hutang janji ke rakyat, yang nantinya akan jadi beban kami,” tutup Alumni Universitas Tadulako Sulawesi Tengah ini.
[MBN]
