BIMATA.ID, Jakarta — Direktur Eksekutif Nurjaman Center Indonesia Demokrasi (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, konvensi capres yang akan digelar partai Nasdem menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat.
Pertama, Nasdem dalam hal ini ingin menunjukan jika partainya terbuka bagi siapapun dalam hal mengusung kandidat capres yang akan berlaga dalam pilpres 2024 yang akan datang.
Kedua, uji publik melalui konvensi ini menimbulkan keraguan mengingat kekuatan politik Nasdem saat ini bukan lah partai penguasa, jika pun konvensi ini dilakukan setelah adanya peta koalisi tentu harus ada jaminan dari tiap partai politik lainnya sehingga nasib pemenang konvensi capres yang digelar Nasdem tidak seperti yang pernah dilakukan Demokrat, kandidat capres hasil konvensi tidak laku dalam perebutan peta koalisi,
Terakhir, mengingat track record Ketum Demokrat Surya Paloh yang sebelumnya pernah mengikuti gelaran konvensi Capres yang digelar oleh Partai Golkar di tahun 2003 yang lalu, kiranya cukup beralasan jika Nasdem seyogyanya mengusung sendiri kadernya dengan menjadikan Ketum Nasdem Surya Paloh sebagai kandidat capres di tahun 2024, hal ini tentunya akan menunjukan jika Nasdem merupakan partai yang sukses mencetak kadernya sendiri untuk bertarung dalam Pilpres, dibandingkan membuat konvensi capres yang belum jelas arahnya ke depan.
“Diperlukan kematangan untuk menggelar sebuah konvensi capres mengingat belum ada sejarah yang berhasil mencetak Presiden hasil dari sebuah konvensi, jika belum ada kejelasan terkait soal peta koalisinya kedepan, saya kira wajar jika banyak pihak yang menganggap jika gelaran konvensi capres yang akan digelar oleh Partai Nasdem itu hanya sebatas untuk kepentingan untuk popularitas partai semata”, tutup Jajat.
(***)
