Bimata

7 Hari Pasca Gempa Sulbar, Arwan Aras Tembus Pelosok Bantu Korban Gempa

BIMATA.ID, Majene – Tujuh hari pasca gempa bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1/2021) lalu, Anggota Komisi VIII DPR RI Arwan M Aras Tammauni terus memberikan bantuan kepada korban gemba.

Anggota DPR dari daerah pemilihan Sulbar ini juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka memaksimalkan penanganan pasca bencana.

Ditemui sebelum meninggalkan Rumah Aspirasi miliknya yang menjadi posko relawan dan gudang logistik bantuan korban gempa pada Kamis (21/1/2021), Arwan Aras menjelaskan beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan bersama dengan timnya.

“Hari ini giat kami bersama segenap kader dan relawan Baguna Sulbar adalah memastikan kesiapan dapur umum Baguna PDI-P melayani korban gempa, dan menerobos daerah-daerah yang sulit dan jauh untuk mengantarkan bantuan dan logistik kepada korban gempa di sana,” jelas Arwan Aras.

Arwan Aras yang juga merupakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan Sulbar ini menambahkan, dirinya banyak mendapat laporan sejumlah wilayah, seperti Dusun Tahaya, Kelurahan Karema, Desa Tapalang dan Desa Botteng Utara di Kecamatan Simboro masih sangat kurang dijangkau relawan dan bantuan.

“Saya akan menjangkau daerah-daerah yang jauh dan sulit hari ini untuk memberikan bantuan ke masyarakat, seperti Desa Tapalang Barat dan Dusun Tahaya Kelurahan Karema dan Desa Botteng Utara di Kecamatan Simboro. Di sana masih kurang mendapat bantuan,” ungkap Arwan Aras.

Politisi muda ini juga menyempatkan untuk meninjau dan berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Sulbar untuk melihat secara langsung penyaluran bantuan yang ada di Kanwil.

“Sebagai anggota Komisi VIII DPR RI, saya juga terus berkoordinasi dengan BNPB dan Kanwil Kemenag Sulbar untuk memberikan dukungan yang maksimal dan bantuan nyata dalam rangka membantu masyarakat korban gempa Sulbar ini,” terang Arwan Aras.

Selain itu, Arwan Aras juga mendatangi posko BNPB untuk memastikan bantuan-bantuan yang ada baik dari pemerintah maupun swadaya dari relawan-relawan yang datang ke Sulbar tepat sasaran dan bermanfaat untuk korban gempa.

Arwan Aras juga mengingatkan agar penanganan korban yang terdampak gempa Sulbar harus selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Semua pihak harus menjaga diri jangan sampai Covid-19 di Sulbar juga semakin meningkat pasca gempa ini.

“Saya juga tadi berpesan ke BNPB untuk mengingatkan semua pihak, baik masyarakat Sulbar maupun relawan-relawan yang datang ke Sulbar untuk membantu supaya tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Seharusnya sebelum ke lapangan membantu masyarakat, BNPB harus melakukan tes Swab Anti Gen kepada semua petugas dan relawan,” harap Arwan Aras.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, korban meninggal dunia akibat gempa di Sulawesi Barat bertambah menjadi 91 jiwa pada Kamis (21/1/2021). Angka tersebut berdasarkan data terbaru BNPB, Kamis pukul 08.00 WIB.

“Korban meninggal 91 jiwa, hilang tiga orang, luka berat 253 orang, luka ringan 679 orang, dan luka sedang 240 orang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati.

Exit mobile version