BeritaHukumNasionalOpiniPolitik

Pilkada 2020, Politisi PDIP : Jangan Ada Ujaran Kebencian dan Isu SARA

BIMATA.ID, JAKARTA- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 yang sudah di depan mata membuat politisi mulai bersiap akan adanya permasalahan yang muncul setiap diadakannya pesta rakyat selama ini. Beberapa pihak mengingatkan jangan ada ujaran kebencian dan isu SARA (suku, agama, ras dan antar golongan). Termasuk jangan ada kampanye hitam atau black campaign.

“Jika kita tidak mengambil pelajaran apapun dari pemilihan kepala daerah sebelum-sebelumnya, saya kira kasus seperti ini akan terus terjadi lagi,” ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Budiman Sudjatmiko .

Aktivitas penggunaan media sosial (medsos) di Pilkada 2020 akan meningkat pesat. Dan dikhawatirkan isu SARA dan ujaran kebencian semakin nyaring terdengar.

“Parpol memang tidak akan terang-terangan memforsir isu kebencian atau agama, tapi ada simpatisan yang jumlahnya masif memainkan isu itu,” ujar Budiman.

Direktur Eksekutif LIMA, Ray Rangkuti yang juga jadi pembicara diskusi ini menyebutkan, politik identitas juga bisa jadi ancaman dalam pelaksanaan Pilkada 2020 ini.

“Soal ujaran kebencian atau politik identitas belum terumuskan dengan baik. Belum ada aturan yang jelas,” pungkasnya.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close