BeritaRegional

2 Nelayan di Tulungagung Tenggelam Tersapu Gelombang

BIMATA.ID, Jakarta- Gelombang tinggi di laut selatan Tulungagung memakan korban. Dua nelayan yang tengah mencari ikan tersapu gelombang hingga hilang tenggelam.

Satu korban berhasil ditemukan. Sedangkan satu korban lainnya masih dalam pencarian.

Kapolsek Besuki AKP Sumaji mengatakan, kedua nelayan yang tenggelam yakni nama Abdul Wakit (50) warga Weluran, Desa Lumbang Kulon, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, serta Yopi Andika (28) warga Dusun Popoh, Desa Besole, Kecamatan Basuki, Tulungagung.

“Korban Abdul Wakit sudah ditemukan kemarin sore dalam kondisi meninggal dunia. Sedangkan untuk Yopi masih belum ketemu. Hari ini akan dilanjutkan pencariannya,” kata Sumaji, Senin (15/6/2020).

Sabtu (13/6) sore, dua nelayan berangkat melaut dari Pelabuhan Popoh, bersama sejumlah rekan menggunakan tiga perahu yang berbeda. Sedangkan dua korban naik dalam satu kapal.

“Saat di tengah, ketiga perahu tersebut berhenti untuk mencari ikan dengan cara memancing, sekitar pukul 21.00 WIB ada ombak besar dengan tinggi sekitar 3 sampai 4 meter dan perahu yang di naiki korban terbalik,” imbuhnya.

Saat kejadian berlangsung, rekannya yang lain tidak bisa memberikan pertolongan. Sebab kondisi cuaca sedang buruk dan gelombang tinggi. Akhirnya ayah korban Yopi dan salah satu rekannya memilih untuk kembali ke pantai dan melaporkan kejadian itu ke petugas kepolisian.

“Untuk korban Abdul Wakit, kemarin sore sudah berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban juga sudah kami visum dan dipastikan meninggal karena laka laut,” lanjutnya.

Komandan Tim Operasi Pencarian Basarnas Trenggalek Yoni Fariza mengantakan, saat ini Tim SAR gabungan kembali melakukan upaya pencarian. Proses penyisiran dibagi menjadi dua tim.

“Ada dua SRU (Search and Rescue Unit) yang kami terjunkan. Satu SRU melakukan penyisiran di laut dengan kapal nelayan. Sedangkan satu tim melakukan penyisiran di darat,” imbuh Yoni.

Menurutnya, saat ini kondisi gelombang laut di perairan selatan Tulungagung diperkirakan masih relatif tinggi. Antara 4 sampai dengan 6 meter.

“Untuk kecepatan angin sekitar 25 knot ke arah barat laut. Semoga korban bisa segera ditemukan,” pungkasnya.

Editor : FID

Sumber Detik.com

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close