PertanianUMKM

Petani Meminta Agar Bunga KUR Turun Menjadi 3%

BIMATA.ID, Jakarta- Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah Suryadi Sri Haryana meminta pemerintah menurunkan kembali suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Petani berharap suku bunga KUR bisa turun dari 6% menjadi 3 persen.

“Kalau swasta saja bisa tiga persen, kenapa pemerintah tidak bisa tiga persen,” ungkapnya di Kantor BPP Kostra Tani Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah.

Suryadi membeberkan bahwa kelompok tani Seputih Raman telah mendapatkan KUR dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebesar 3 persen per tahun.

“Kita kontrak selama dua tahun dengan bunga 3 persen per tahun. Satu orang petani mendapatkan Rp35 juta, dan kita satu kelompok itu mendapatkan (pinjaman) Rp735 juta,” ungkap dia.

Bunga Kredit Usaha Rakyat pada 2020, adalah sebesar 6 persen per tahun. Turun dari tahun sebelumnya sebesar 7 hingga 8 persen per tahun.

Pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amin menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2020 menjadi 6 persen. Tahun lalu, suku bunga KUR masih mencapai 7 persen.

“Tahun ini pemerintah menurunkan suku bunga jadi 6 persen,” kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir di Graha Sawala Gedung Ali Wardhana Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,

Selain menurunkan suku bunga, pemerintah juga memberikan subsidi bunga KUR tersebut. Namun, subsidi yang diberikan memiliki besaran berbeda pada tiap clusternya. Untuk KUR mikro sebesar 10,5 persen. KUR kecil sebesar 5,5 persen dan KUR TKI sebesar 14 persen. Tahun ini pemerintah juga menaikkan penyaluran dana KUR 36 persen atau Rp50 triliun dari tahun sebelumnya. Sehingga tahun ini dana KUR naik jadi Rp190 triliun.

Pemerintah juga telah membuat skema kenaikan penyaluran KUR hingga tahun 2024. Nilainya terus meningkat hingga Rp325 triliun pada 2024. “Ditingkatkan bertahap hingga mencapai Rp325 triliun pada 2024,” kata Iskandar.

 

Sumber :merdeka[dot]com
Editor :ZBP

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close