BIMATA.ID, Jakarta – Wakil Presiden Gibran Rakabuming, bersama istri, Selvi Ananda, meninjau penggunaan rice transplanter di Desa Aman Damai, Langkat, Sumatera Utara. Alat ini dinilai sangat efektif dalam mempercepat proses penanaman padi, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil panen petani. Gibran menekankan bahwa teknologi seperti ini adalah kunci untuk mendukung ketahanan pangan nasional yang lebih kuat.
Selama kunjungan, Gibran berdialog dengan para petani untuk mendengarkan langsung tantangan yang mereka hadapi. Ia mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan jelas tentang pentingnya swasembada pangan. Arahan ini, katanya, mencakup pengelolaan irigasi, penyediaan pupuk, distribusi benih, dan peningkatan alat pertanian.
Dalam sambutannya, Gibran meminta semua pemangku kepentingan, baik di pusat maupun daerah, untuk bersinergi menyelesaikan persoalan yang menghambat kemajuan sektor pertanian. Menurutnya, kerja sama lintas kementerian sangat penting, terutama untuk menangani masalah irigasi yang sering dikeluhkan para petani. Ia juga mengingatkan bahwa kesejahteraan petani harus menjadi prioritas pemerintah.
Baca Juga: Gerindra: Presiden Prabowo Pertimbangkan Kritik dan Masukan Soal Kenaikan PPN 12 Persen
Sebagai bagian dari kunjungannya, Gibran menyerahkan bantuan berupa Combine Harvester, traktor roda empat, pompa air, serta benih padi dan jagung. Bantuan ini diharapkan dapat membantu petani meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan bahwa Langkat memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan dengan luas lahan yang tersedia dan hasil panen gabah yang signifikan.
Gibran menegaskan bahwa fokus pemerintahan Kabinet Merah Putih adalah mewujudkan ketahanan pangan yang mandiri dan meningkatkan kesejahteraan petani. “Perintah Presiden Prabowo jelas, swasembada pangan harus tercapai. Ini bukan hanya tugas pemerintah pusat, tetapi semua pihak yang terkait harus berperan aktif,” tutup Gibran.
Simak Juga: Mayor Teddy Bantah Erdogan Walk Out Saat Presiden Prabowo Berpidato di KTT D-8