Menyingkap Kontroversi di Balik Proyek Perumda Paljaya DKI Jakarta

JAKARTA — Perumda Paljaya DKI Jakarta, badan usaha milik daerah yang bertanggung jawab atas pengelolaan infrastruktur air di Jakarta, menghadapi sorotan tajam setelah meloloskan pemenang proyek yang perusahaannya didengar tersandung masalah.

Hal itu disampaikan salah satu sumber yang meminta untuk dirahasiakan identitasnya kepada redaksi BIMATA.ID, Rabu 7 Februari 2024

Dia menceritakan bahwa pada akhir tahun 2023, Perumda Paljaya menggelar tender untuk proyek Pipa Jaringan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di ruas Jl. TB Simatupang.

“Setelah proses lelang ketat, PT. Rosa Lisca ditetapkan sebagai pemenang untuk proyek Pipa Jaringan, sementara PT. Indobangun Megatama menjadi pemenang untuk proyek IPAL,” ungkapnya

Namun, ketegangan muncul ketika terungkap bahwa kedua perusahaan tersebut telah terlibat dalam kontroversi terkait potensi pelanggaran atau ketidakpatuhan dalam pelaksanaan proyek sebelumnya.

“Dari data yang ada ada perusahaan yang masuk dalam kategori daftar hitam aktif sebagaimana tertera dalam INAPROC,” tambahan memperlihatkan data yang dibuka melalui handphone pribadinya.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap integritas dan kualitas proyek yang akan dilaksanakan.

“Dengan munculnya potensi pelanggaran atau ketidakpatuhan, masyarakat menuntut transparansi dan akuntabilitas penuh dari Perumda Paljaya DKI Jakarta,” tambahnya

Pertanyaan pun muncul mengenai proses seleksi pemenang proyek yang dilakukan oleh badan tersebut.

Perumda Paljaya DKI Jakarta diharapkan untuk memberikan klarifikasi dan langkah-langkah konkrit dalam menangani masalah ini guna memastikan kepercayaan masyarakat terjaga dan proyek-proyek infrastruktur berjalan dengan lancar dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Hingga berita ini diterbitkan redaksi Binatang belum berhasil mendapatkan keterangan dari pihak Perumda PALJaya ataupun dari perusahaan tersebut