BeritaNasionalPolitik

Mahfud MD Sebut Program Food Estate Gagal dan Merusak Lingkungan

BIMATA.ID JAKARTA Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menyebut program ketahanan pangan nasional bernama Food Estate gagal dan telah merusak lingkungan.

Alasan Mahfud, program Food Estate tidak melihatkan tokoh dan masyarakat setempat, khususnya kalangan petani.

Selain disebut gagal secara produksi, Food Estate juga telah merusak lingkungan, karena terjadi proses perusakan lingkungan hutan akibat pembukaan lahan food estate.

Mantan Ketua Mahkamah konstitusi itu juga mengatakan sudah terjadi bencana ekologis yang disebabkan kerusakan hutan seperti penggundulan pohon

“Bencana ekologis yang salah satunya disebabkan oleh kerusakan hutan, laju penggundulan hutan di negara kita tertinggi di dunia saat ini, situasinya sama dengan 2014,” ujar pria berusia 66 tahun itu saat Debat Cawapres di JCC, Minggu (21/1/2024) malam.

Mahfud juga mencermati dengan SDA yang melimpah, Indonesia malah mengalami kemunduran dalam sektor pangan.

“SDA kita sangat kaya, tapi pangan belum berdaulat, petani makin sedikit, lahan pertanian makin sedikit, tapi subsidi pupuk makin besar, pasti ada yang salah. Petaninya sedikit, lahannya sedikit, kok subsidinya setiap tahun makin naik, pasti ada yang salah,” kata Mahfud.

Sejauh ini pemerintah, menurut Mahfud belum melakukan langkah yang signifikan.

Padahal, selama dirinya menjabat sebagai Ketua MK, Mahfud telah membuat vonis tanggal 16 Juni 2011 bahwa sumber daya alam diperuntukan untuk memihak kepada rakyat.

“Pemanfaatan, pemerataan, partisipasi masyarakat dan penghormatan atas warisan leluhur, saya gunakan tolak ukut tersebut, tapi saya tidak melihat pemerintah tidak melakukan langkah apa-apa untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Mahfud.

Dengan demikian, dalam pemaparan program visi misinya, Mahfud menjelaskan bagaimana program petani yang diusung pasangan capres dan cawapres nomor urut tiga, mengedepankan program kesejahteraan bagi para petani.

“Maka kami punya program petani bangga petani, di laut nelayan sejahtera, jangan misalnya seperti food estate yang gagal dan merusak lingkungan, rugi dong kita,” ungkap Mahfud.

Dia pun menyampaikan pernyataan apakah setuju kah bahwa kita telah gagal menghentikan kerusakan hutan dan food estate sesuai dengan penilaian WALHI dan Green Peace.

(W2)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close