Bimata

Ganjar Pranowo: Selamat Jalan Sahabatku Doni Monardo, Pekerja Keras dan Pencinta Lingkungan

BIMATA ID JAKARTA Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo mengagumi sosok Dr (HC) Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) periode 2019-2021 sebagai figur pekerja keras dan pencinta lingkungan.

Doni berpulang dalam usia 60 tahun, pada Minggu (3/12/2023) sekira pukul 17.35 WIB di RS Siloam Semanggi, Jakarta.

“Saya mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga besar Bapak Doni Monardo. Saya mengenal almarhum sebagai seorang pekerja keras dan pencinta lingkungan,” kata Ganjar Pranowo.

Doni menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Siloam Semanggi sejak 22 September 2023. Ganjar sempat menjenguk Doni saat menjalani perawatan di rumah sakit.

“Saat menengok, saya bertemu dengan Ibu Doni Monardo dan putrinya,” ungkap Ganjar.

Semasa hidupnya, Doni dan Ganjar Pranowo banyak bekerja sama dalam penanganan bencana, terutama pada masa pandemi Covid-19. Di samping itu, kecintaan Doni pada tanaman juga semakin membuat akrab keduanya.

“Pak Doni ini tentara yang sangat cinta pada tanaman. Dan saya sangat dekat sekali dengan beliau karena tanaman,” tutur Ganjar.

Bahkan, Doni pernah mengajak Ganjar untuk mengambil bibit pohon dari Maluku. Sayangnya, rencana tersebut belum terealisasi hingga akhir hayat Doni.

“Beliau mengajak saya untuk mengambil satu benih, bibit pohon dari Maluku dan kami belum sempat melakukannya,” ujarnya.

Doni Monardo memang menaruh perhatian khusus pada kelestarian lingkungan, khususnya pada tanaman langka di Tanah Air. Salah satunya adalah Pohon Masoya dari tanah Maluku. Pohon masoya bisa dibudidayakan dan dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan parfum.

“Kita jaga alam, alam jaga kita,” demikian kata-kata yang pernah disampaikan Doni dalam menjaga keberlanjutan semesta.

Ekstrak Pohon Masoya diambil dari kulit pohon atau daunnya. Kadar ekstrak di kulit pohon lebih banyak dibandingkan yang tersimpan di daun. Masoya memiliki daun lebar. Jika dipetik dan diremas-remas, daunnya mengeluarkan bau khas yang sangat menyengat dan sulit hilang.

Tak hanya di Maluku, Pohon Masoya juga ada di tanah Papua yang biasa disebut Pohon Masohi.

“Selamat jalan, Sahabat!” ucap Ganjar Pranowo.

(W2)

Exit mobile version