Bimata

Erick Thohir Sebut Pasar Balap Motogp di Mandalika Telah Terbentuk

BIMATA.ID, Lombok – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pasar balapan MotoGP di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat telah terbentuk, dibuktikan dengan meningkatkan jumlah penonton di tahun kedua.

Erick menyebutkan, jumlah total penonton pada MotoGP 2023 mencapai 102.929 orang. Jumlah terbanyak terjadi di hari balapan yang mencapai 73.129 orang.

Sedangkan pada 2022, jumlahnya tercatat 102.801 orang.

“Hal ini menandakan market dari balapan yang masuk kalender dunia ini mulai terpetakan. Mulai dari market para penonton yang berasal dari Jakarta, atau Jawa Timur, bahkan dari Bali dan Lombok sendiri,” kata Erick, dikutip dari antaranews, Senin (16/10/2023).

Baca Juga : Relawan Garuda Deklarasi Dukung Prabowo, Sekjen Gerindra: Anak Muda Jangan Berhenti Berjuang

Menurut dirinya, peningkatan jumlah penonton ini harus menjadi kajian bagi pengelola Mandalika GP, agar kedepannya dapat terus terjadi peningkatan.

Lebih lanjut, Erick meminta agar pengelola MotoGP dapat menghadirkan acara-acara lain untuk lebih menarik minat pengunjung.

“Kegiatan tambahan tak hanya akan mendatangkan penonton, tapi dengan adanya pameran (usaha mikro, kecil dan menengah) UMKM atau sejenisnya, maka meningkatkan daya tarik dari wisatawan mancanegara dan lokal dalam memberikan dampak ekonomi dan multiplier efek bagi masyarakat sekitarnya,” ucapnya.

Erick juga menyambut positif kolaborasi dan sinergi yang dilakukan perusahaan BUMN, seperti Injourney, ITDC, Pertamina, dan BUMN pendukung lainnya sehingga balapan MotoGP tahun ini bisa berjalan dengan baik.

Simak Juga : Prabowo Terima Deklarasi Dukungan Emak-Emak dan Milenial ‘Matahari 08’ Sambut Pilpres 2024

Menurutnya, pembangunan dan penyempurnaan infrastruktur telah dilakukan dengan sangat matang oleh BUMN yang terlibat sehingga penyelenggaraan MotoGP kali ini jauh lebih baik.

“Saya optimistis MotoGP Mandalika 2023 akan memberikan multiplier efek yang lebih luas. Jika tahun lalu dampak ekonomi nasional mencapai Rp3,57 triliun dari Nusa Tenggara Barat, lalu Rp.300 miliar dari Jakarta, dan Rp626,3 miliar di beberapa wilayah lain, maka seharusnya jumlah meningkat tahun ini,” pungkasnya.

Exit mobile version