Bimata

Terjadi Kebakaran di Museum Nasional, Dede Yusuf Pertanyakan Komitmen Penerapan SOP Proteksi

BIMATA.ID, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mempertanyakan penerapan Standard Operational Procedure (SOP) proteksi terhadap pengamanan gedung sekaligus koleksi museum di Museum Nasional. Dia menilai, jika diterapkan secara lugas dan tegas, kebakaran yang melahap Museum Nasional itu tidak akan terjadi.

Diketahui, terjadi peristiwa kebakaran yang terjadi pada Museum Nasional (Museum Gajah) pada Sabtu (16/9/2023) malam. Atas hal itu, dirinya menegaskan perlu ada evaluasi secara komprehensif agar peristiwa celaka tersebut tidak terulang kembali.

“(Di museum itu) sedang renovasi gedung tertentu. Ini yang menjadi pertanyaan kami, bagaimana (penerapan) SOP (ketika) renovasi, lalu (bagaimana pengawasan terhadap) pelaksanaan kontraktornya. Museum ini kan memiliki barang barang yang semuanya adalah barang barang intangible” ujar Dede melalui keterangannya kepada media di Jakarta, Senin (18/9).

Baca Juga : Petani Cianjur: Prabowo Sosok yang Berdaulat Setia dengan Rakyat

Lebih lanjut, dirinya juga mempertanyakan pengelolaan museum secara menyeluruh yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek. Diketahui, ada 5 (lima) museum di DKI Jakarta termasuk di antaranya adalah Museum Nasional.

Selain itu, Museum Nasional diprioritaskan menjadi model percontohan pengelolaan berbasis badan layanan umum (BLU). Di mana, menurut laporan ‘Evaluasi 9 Program Prioritas Kemendikbud Ristek Tahun 2022’ oleh Inspektorat Jenderal Kemendikbud Ristek, BLU Museum Nasional membuat sejumlah kerjasama dengan pihak swasta, termasuk Korea Selatan, Polandia, dan Qatar. Per November 2022, PNBP pada BLU Museum Nasional sebesar Rp4,18 miliar.

Dede menghargai langkah Mendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim yang cepat menanggapi peristiwa kebakaran tersebut dengan mengutamakan penyelamatan artefak. Akan tetapi, ia menegaskan tindakan tersebut hanya bisa diandalkan saat kondisi darurat saja, bukan merupakan solusi jangka panjang.

“Prinsipnya, apa yang disampaikan pak menteri terkait selamatkan artefak itu benar. Namun, itu sifatnya darurat saja. Yang kami pertanyakan, (ada anggaran) puluhan miliar untuk membina museum, lalu hasilnya kenapa seperti apa itu? Ini yang jadi pemikiran kami,” ungkapnya.

Simak Juga : PSI Tersanjung Ikut Hadir Saat Demokrat Beri Dukungan Prabowo di Hambalang

Menutup pernyataannya, mewakili Komisi X DPR, ia akan mengagendakan pertemuan dengan Kemendikbud Ristek dan stakeholder terkait guna memperoleh informasi secara menyeluruh terkait peristiwa kebakaran tersebut.

“Segera kita akan coba jadwalkan untuk memanggil pihak Kementerian untuk mendapatkan update dan langkah langkah yang harus dilakukan (terkait kebakaran museum ini),” tandasnya.

Exit mobile version